Dentuman Terdengar saat Erupsi Gunung Marapi, Ini Penjelasan Badan Geologi
Dentuman Terdengar saat Erupsi Gunung Marapi, Ini Penjelasan Badan Geologi
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral sebut gemuruh atau dentuman serta lontaran lava pijar pada saat erupsi Gunung Marapi adalah fenomena biasa.
- Penjelasan Badan Geologi ESDM Terkait Erupsi Marapi Hari Ini Setinggi 2.000 Meter di Atas Puncak
- Badan Geologi Ungkap Kondisi Terkini Gunung Ruang
- Gunung Marapi Sumatera Barat Erupsi Lagi, Pendaki Diminta Tidak Memasuki Radius 4,5 Kilometer
- Gunung Marapi Kembali Erupsi Hingga Terdengar Suara Dentuman & Gemuruh, Warga Keluhkan Tak Ada Peringatan Dini
Dentuman Terdengar saat Erupsi Gunung Marapi, Ini Penjelasan Badan Geologi
Kepala Badan Geologi KESDM Muhammad Wafid mengatakan, pascaerupsi utama 3 Desember 2023, erupsi-erupsi berikutnya masih berlanjut sampai sekarang secara tidak kontinu dengan jumlah harian yang fluktuatif.
Pada 27 Maret 2024 terjadi lima kali letusan eksplosif. Salah satu letusan terjadi pukul 00.13 WIB dengan tinggi kolom abu 1.500 meter di atas puncak yang disertai lontaran batu pijar teramati jatuh di area puncak Gunung Marapi.
Sementara, Pos Pemangamatan Gunung Api Marapi mencatat 1 kali erupsi pada hari ini pukul 12.00 WIB. Semburan abu terpantau setinggi 1.000 meter di atas puncak dengan 51 kali embusan.
Wafid menjelaskan, suara dentuman dari beberapa letusan dapat terdengar cukup jauh dengan intensitas yang cukup kuat oleh masyarakat.
"Suara dentuman dapat terdengar oleh masyarakat pada beberapa letusan merupakan fenomena yang biasa pada suatu gunung api yang sedang mengalami erupsi," tuturnya, Kamis (28/3).
Penjelasan ini disampaikan Muhammad Wafid dalam keterangan tertulisnya melalui perkembangan aktivitas Gunung Marapi pada 27-28 Maret 2024.
"Dentuman pada erupsi gunung api terjadi akibat tekanan dari aliran magma yang menerobos lubang letusan yang sebagian tertutup oleh magma yang sudah membeku di bagian permukaan," sebutnya.
Dia mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Marapi tergolong tinggi dengan potensi bahaya erupsi atau letusan masih berada di dalam wilayah yang direkomendasikan PVMBG.