Denyut nadi niaga TPI Paotere Makassar
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Poatere di Jalan Sabutung, Kelurahan Camba Berua, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulsel menjadi salah satu destinasi wisata. Pasar ikan ini menjadi surga bagi mereka yang menggemari kuliner ikan.
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Poatere di Jalan Sabutung, Kelurahan Camba Berua, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Sulsel menjadi salah satu destinasi wisata. Pasar ikan ini menjadi surga bagi mereka yang menggemari kuliner ikan.
Letaknya sekitar 7 kilometer dari jantung Kota Makassar. Sejak Subuh setiap harinya, satu dari dua TPI di Makassar ini sudah menggeliat. Antara penjual ikan gandengan atau di Makassar akrab disebut 'paggandeng', penjual ikan pasar, pemilik warung dan ibu-ibu rumah tangga menyatu, saling adu kecakapan tawar menawar harga ikan.
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Apa yang ditemukan di situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, ada sebuah situs peninggalan Hindu Buddha. Peninggalan itu kemudian dikenal dengan nama Candi Negeri Baru.
-
Di mana letak Pesanggrahan Madya Nirwana? Pesanggrahan Madya Nirwana merupakan sebuah pesanggrahan yang berada di pesisir selatan Tulungagung. Lokasinya cukup terpencil dan jauh dari keramaian.
-
Di mana letak situs peninggalan Majapahit di Kalimantan Barat? Situs tersebut berada di tengah pemukiman penduduk dan hanya berjarak 300 meter dari tepi Sungai Pawan.
-
Kapan puncak acara Nyadran di Desa Mliwis? Tradisi Nyadran yang paling ramai adalah pada pertengahan Bulan Sya’ban atau dua minggu menjelang Bulan Ramadan.
-
Kenapa Dewi Perssik dijuluki "Nyai"? Karena kesuksesan sinetron ini, banyak orang ingin dipanggil 'Nyai' pada waktu itu.
Berbagai jenis ikan dijual. Kerapu, baronang, tongkol, tuna, ikan terbang, pari, tenggiri, kembung, teri, hingga cumi dan udang. Semuanya segar.
Ada tips penting jika anda berniat ke sana, datanglah sepagi mungkin agar mendapat harga miring. Alasan pertama, ikan baru diturun dari kapal. Kedua, ikan belum berpindah tangan ke penjual lain.
"Di TPI ini buka sejak jam 04.00 WITA. Saya tinggal di Kabupaten Maros, jadi sebelum jam itu saya sudah start menuju Makassar biar dapat ikan murah karena mau dijual lagi," tutur Idris (56), warga Kabupaten Maros.
Idris, bapak delapan anak ini adalah salah seorang penjual ikan di TPI Paotere. Setiap pagi dia mengadang ikan yang baru diturunkan dari kapal nelayan, selanjutnya menggelar lapak dan berjibaku dengan penjual lain.
"Saya jual ikannya per keranjang mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Tingkat mahalnya itu selain pagi atau siang, juga dari kualitas ikan," tutur Idris.
Per keranjang itu, ikannya lebih dari 50 ekor dengan ukuran per ekornya sebesar telapak tangan orang dewasa. Ada juga yang dapat harga Rp 50 ribu 13 ekor hingga 15 ekor dengan dua jenis ikan. Jika beli di pasar, ikan yang sama dan ukuran yang sama hanya dua ekor harga Rp 30 ribu.
Kata Idris, dia bergelut di TPI Paotere sejak usia kanak-kanak karena keluarganya berdiam di kawasan TPI itu membuatnya akrab dengan suasana tempat pelelangan.
"Dulu nelayan masih pakai trawl atau pukat harimau. Saat itu, saya dengan teman-teman suka ke sini pungut-pungut ikan yang jatuh dari trawl untuk dijual. Lama-kelamaan saya bisa mandiri dan kini jadi penjual ikan hidupi istri dan delapan anak. Alhamdulillah sekokah anak-anak lancar," tutur Idris.
Diakui, TPI Paotere ini sudah tiga kali berpindah tempat dan menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Kata Idris, dulu TPI Paotere ini sangat kumuh, sekarang jauh lebih baik.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar, Rahman Bando mengatakan, pengembangan TPI Paotere ini mengacu pada visi misi Kota Makassar sebagai kota dunia. Sehingga TPI Paotere pun harus dikembangkan menuju TPI berstandar internasional.
Diakui, selain bertujuan beli ikan, orang yang datang ke TPI Paotere ini juga untuk berkunjung, menjawab rasa penasaran asal ikan di Kota Makassar karena kota ini terkenal dengan wisata kuliner berbahan ikan.
Olehnya, kata Rahman Bando, sejak tahun 2014, TPI Paotere ini terus dikembangkan. Atap-atapnya ditambah. Yang dulunya penjual menghampar ikan di tanah, kini sudah tidak lagi.
"Sudah banyak perubahan tapi saya belum puas karena masih banyak yang harus diperbaiki antara lain pelataran tempat parkirnya yang saat ini masih kumuh, masih kotor, becek," kata Rahman Bando
Baca juga:
Ditembaki personel Polair, nelayan cantrang mengadu ke Polda Sumut
India larang warganya bekerja jadi nelayan di negara teluk
AHY: Dulu 10 tahun pemerintahan SBY benar-benar berpihak pada nelayan
Getirnya hidup Tirto di Hari Nelayan Nasional
Tiga nelayan WNI hanyut hingga perairan Filipina diselamatkan penjaga pantai