Derita bayi Adam, minum susu pakai selang karena mulut tak sempurna
Sang bayi juga memiliki daging tumbuh tak wajar di ulang ekor.
Sungguh malang dan miris menyaksikan kondisi Adam Syafiq (4 bulan), putra kedua dari pasangan Awi Asnawi (39) dan Harmin (28), warga Jalan Adipura 1, lorong 3 C No 12, Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Sejak lahir, bayi ini tidak bisa menikmati asupan gizi dari ibunya karena tidak memiliki tulang mulut atau langit-langit, juga tidak memiliki gusi, tidak memiliki daging bibir yang sempurna sehingga tidak bisa mengunyah. Untuk bertahan hidup, bayi malang ini harus dipasangi sonde permanen atau selang dari mulutnya yang terus menganga sebagai jalur masuk susu dan bubur ke tubuhnya.
Selain kondisi mulut yang tidak sempurna, bungsu dari dua bersaudara ini juga memiliki 'daging menumpang' berbentuk bulat panjang seperti kelingking orang dewasa menggantung di permukaan tulang ekornya sehingga tetangga menyebutnya bayi 'berekor'.
Awi Asnawi, Harmin bersama si putri sulung Adelia (4) dan si bungsu malang ini masih berdiam di rumah orang tua, belum memiliki rumah sendiri. Mereka hidup berhimpit dengan anggota keluarga lainnya di tengah permukiman sempit dan sedikit kumuh.
Harmin berkisah, putra sulungnya ini dilahirkan dengan cara operasi caesar di RS Ibnu Sina. Cacat bayinya ini diderita sejak lahir. Diakui, awal ngidam hingga beberapa lama mengandung putranya ini, dia malas makan.
"Bawaan ngidam yang lama, saya malas makan. Yang bisa masuk hanya cemilan seperti kerupuk-kerupuk," tutur ibu dua anak ini yang hanya sempat mengecap pendidikan hingga kelas 5 SD.
Menurutnya, tidak ada kelainan berlebih saat mengandung Adam Syafiq kecuali merasa aktif terus di perut. Katanya, jika dirinya balik kanan, bayi dalam kandungannya itu ikut juga bergerak ke kanan, begitupun sebaliknya. Hingga akhirnya si bayi lahir tidak sempurna.
"Sebenarnya sejak lahir enam bulan lalu sudah ditangani dokter dengan menggunakan fasilitas BPJS. Sudah cek darah, rontgen, ct scan. Lalu keputusanya kemudian harus dioperasi tapi sejak seminggu terakhir ini harus antre kamar. Katanya kamar penuh," tutur Harmin.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr Naisyah Tun Azikin yang sempat menyambangi bayi malang itu bersama Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto, menjelaskan, bayi ini menderita labiopalatoskisis sejak lahir atau lebih dikenal masyarakat dengan istilah bibir sumbing.
Penyakit ini adalah satu kelainan di daerah mulut akibat gagalnya jaringan lunak (struktur tulang untuk menyatu selama perkembangan embrio.
Kadis Kesehatan ini membantah jika disebut bayi dari keluarga menengah ke bawah ini tidak tertangani atau pembiaran oleh pihak rumah sakit. Kata dia, dari lahir bayi ini sudah ditangani pihak RS Ibnu Sina tempatnya dilahirkan. Untuk memulihkan kondisi bayi Adam Syafiq, harus dilakukan rekonstruksi dengan jalan operasi. Dan penanganan operasi yang biasanya dilakukan dokter ahli bedah plastik itu tidak serta merta, ada tahapannya.
"Untuk operasi seperti tidak bisa cepat ditangani, ada tahapan-tahapannya. Kalau pun sampai enam bulan tertunda, itu karena harus dievaluasi tiap bulan termasuk pengecekan tingkat kebersihan sonde permanen atau selang yang dipasang di tubuh bayi ini," jelas Naisyah.
Banyak faktor penyebab penyakit seperti yang diderita bayi Adam Syafiq ini. Di antaranya karena si ibu banyak konsumsi obat-obatan saat mengandung, kurang asupan gizi. Di samping itu, ibu sesungguhnya harus aktif memeriksakan diri untuk mendeteksi secara dini jika ada kelainan sehingga bisa cepat tertangani.
"Dari pengakuan ibu bayi ini yang kami temui tadi kalau saat hamil dulu keras minum obat karena menderita sesak napas. Selain itu juga malas makan yang bisa mempengaruhi kondisi janin," jelasnya.
Sementara itu, Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, secepatnya masalah bayi Adam Syafiq secepatnya akan ditangani. "Kita akan pantau dan dampingi perawatannya. Di hal-hal seperti ini pemerintah harus hadir," kata Mohammad Ramdhan Pomanto.