Apa Dampak yang Bisa Timbul pada Anak yang Terlalu Banyak Mengonsumsi Teh Manis?
Terlalu banyak minum teh manis pada anak-anak bisa menimbulkan dampak kesehatan.

Teh terutama teh kemasan merupakan minuman yang sangat disukai oleh anak-anak.

Apa Dampak yang Bisa Timbul pada Anak yang Terlalu Banyak Mengonsumsi Teh Manis?
Teh merupakan minuman favorit yang sering diminum baik oleh anak-anak maupun orang dewasa sehari-hari. Menurut data IDAI, Indonesia termasuk dalam 54 negara dengan konsumsi teh tertinggi, yaitu sekitar 0,5 kg per orang per tahun.Teh kemasan dengan rasa yang manis merupakan minuman yang sangat disukai anak-anak. Hal ini terutama pada teh kemasan gelas yang harganya sangat terjangkau.

Walau begitu, teh terutama dalam rasa yang sangat manis ini sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak. Dilansir dari IDAI, berikut sejumlah dampak yang muncul pada anak akibat konsumsi teh:
Belum Diketahui Manfaat Teh untuk Anak
Teh memang mengandung manfaat untuk mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, dan penyakit jantung. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa teh dapat menurunkan kadar kolesterol dan risiko penyakit jantung pada orang dewasa.
Teh mengandung polyphenol yang berfungsi sebagai antioksidan dan anti-radang yang berperan dalam pencegahan kanker. Namun, manfaat teh pada anak-anak masih belum terbukti secara pasti.

Kandungan Kafein dari Teh Tidak Cocok untuk Anak
Teh mengandung kafein sekitar 3 persen, theobromine, dan teofilin yang berfungsi sebagai stimulan.
Efek stimulan ini dapat membuat anak menjadi lebih "hiperaktif". Jika anak Anda memiliki tingkat aktivitas yang cukup tinggi atau sulit tidur, sebaiknya hindari memberikan teh padanya.Selain itu, teh juga mengandung kafein yang bersifat diuretik, sehingga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil pada anak setelah meminumnya.
Tidak Ada Kandungan Gizi dari Teh
Teh tidak mengandung zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit mengandung mineral.

Hal ini bisa membuat anak merasa kenyang setelah minum teh dan kurang bergairah untuk makan. Penting bagi anak-anak yang membutuhkan asupan zat gizi lengkap untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Memiliki Kandungan Tinggi Gula
Teh kemasan seringkali mengandung tinggi gula.
Sebotol teh berukuran 250 ml bisa mengandung sekitar 20 g gula tambahan. WHO menyarankan batas asupan gula tambahan sekitar 10 persen dari total kalori harian. Jumlah gula yang terkandung dalam teh kemasan bisa berkontribusi pada risiko obesitas pada anak jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.

Menghambat Penyerapan Zat Besi
Minum teh dalam jumlah banyak saat makan dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Zat besi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Oleh karena itu, perhatikan kandungan gula dalam teh kemasan dan hindari konsumsi teh dalam jumlah berlebihan saat makan.Secara keseluruhan, teh tidak berbahaya bagi anak-anak, namun manfaat konsumsi teh pada anak masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
