Pada Usia Berapa Anak Mulai Boleh Mengonsumsi Teh?
Anak baru boleh mulai konsumsi teh pada usia empat tahun.
Salah satu minuman yang populer disukai baik oleh anak-anak hingga lansia adalah teh.
Pada Usia Berapa Anak Mulai Boleh Mengonsumsi Teh?
Kebiasaan minum teh merupakan suatu hal yang dilakukan banyak masyarakat Indonesia. Teh ini dikonsumsi dalam berbagai cara baik melalui teh celup, teh seduh, atau bahkan teh kemasan.Dilansir dari IDAI, Indonesia berada pada urutan ke-22 dari 54 negara dengan konsumsi teh terbanyak, yaitu sekitar 0,5 kg per orang per tahun.
Minuman teh kemasan merupakan jenis minuman yang disukai anak-anak dan kerap diberikan pada anak oleh orang tua. Rasa yang manis dan harga yang murah menjadikan minuman ini sangat populer.
Sayangnya, banyak orangtua yang tak menyadari bahwa sama seperti kopi, teh juga mengandung kafein. Banyak orangtua melarang buah hati mengonsumsi kopi, namun mereka mengizinkan anak mengonsumsi teh.
Selain kandungan kafeinnya, anak cenderung juga menyukai teh dengan rasa manis. Hal ini bisa membuat konsumsi gula harian mereka meningkat terutama ketika mengonsumsi teh kemasan.Terkait anak-anak, pada usia berapa sebenarnya mereka mulai boleh mengonsumsi teh?
Dilansir dari Med For Mums, pakar nutrisi anak, Sarah Almond Bushell mengatakan bahwa batas usia aman konsumsi teh pada anak ini adalah 4 tahun. Pada usia tersebut, anak bisa mengonsumsi 1-2 cangkir teh yang diseduh secara cukup encer.
-
Kapan teh boleh diberikan pada anak? Secara keseluruhan, teh tidak berbahaya bagi anak-anak, namun manfaat konsumsi teh pada anak masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Anda dapat memberikan teh sebagai minuman untuk anak dengan memperhatikan jumlah dan saat pemberian yang tepat. Sebaiknya berikan teh di antara waktu makan dalam jumlah yang moderat untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak dengan baik.
-
Apa saja bahaya teh untuk anak? Teh juga mengandung stimulan seperti kafein, theobromine, dan teofilin yang dapat memengaruhi sistem saraf anak. Konsumsi teh yang berlebihan bisa membuat anak menjadi hiperaktif, sulit tidur, dan gelisah.
-
Kapan sebaiknya anak mulai mengonsumsi jamu? Secara umum, Anda dapat memulai memberikan jamu kepada anak ketika mereka berusia sekitar 6 bulan setelah memulai MPASI.
-
Siapa yang kasih teh ke anak 2 tahun? Seorang anak berusia dua tahun ditemukan memiliki kadar hemoglobin (Hb) yang sangat rendah, yaitu 8,7 (seharusnya di atas 11). Orang tua anak tersebut tidak menyadari adanya masalah karena sang anak terlihat ceria dan aktif.
-
Kenapa teh bisa ganggu tumbuh kembang anak? Teh tidak mengandung zat gizi makro, seperti karbohidrat, protein, dan lemak, serta hanya sedikit sekali mengandung mineral, ' jelas Ria dilansir dari Antara. Zat gizi makro seperti karbohidrat dan protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan memberikan teh, anak-anak bisa merasa kenyang tanpa mendapatkan asupan nutrisi penting yang dibutuhkan.
-
Apa bahaya teh manis untuk anak? Teh mengandung kafein sekitar 3 persen, theobromine, dan teofilin yang berfungsi sebagai stimulan. Efek stimulan ini dapat membuat anak menjadi lebih “hiperaktif“. Jika anak Anda memiliki tingkat aktivitas yang cukup tinggi atau sulit tidur, sebaiknya hindari memberikan teh padanya.
"Teh juga mengandung tannin yang bisa menghalangi penyerapan zat besi dari sumber non-daging. Zat besi merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan di masa anak-anak untuk perkembangan, terutama perkembangan otak," terang Bushell.
Bushel mengatakan bahwa kekurangan zat besi bisa menyebabkan kelelahan pada anak. Hal ini bisa membahayakan karena memengaruhi perilaku dan kecerdasan anak karena kandungan tersebut digunakan untuk membawa oksigen pada otak yang berkembang.
Tips Aman Memberi Anak Minum Teh
Bagi orangtua yang hendak memberi anak minum teh, terdapat sejumlah cara yang bisa diterapkan agar hal ini bisa tetap dilakukan dengan aman. Berikut sejumlah cara aman memberi anak minum teh.
Hindari Teh Berkafein
Pastikan teh yang diberikan adalah teh herbal tanpa kafein. Teh hitam, teh hijau, dan teh oolong mengandung kafein, yang tidak dianjurkan bagi anak-anak karena bisa mempengaruhi tidur dan kesehatan mereka.
Pilih Teh Herbal
Pilih teh herbal yang aman dan sesuai untuk anak-anak. Beberapa contoh teh herbal yang aman untuk anak-anak termasuk chamomile (kamomil), peppermint (pepermint), dan rooibos. Hindari memberikan teh herbal yang mengandung bahan-bahan seperti jahe, ginseng, atau efek samping potensial lainnya.
Hindari Gula
Jangan menambahkan gula atau pemanis buatan ke dalam teh anak-anak. Pilihan terbaik adalah memberikan teh tanpa tambahan gula untuk mengurangi risiko obesitas dan masalah kesehatan lainnya.
Batasi Jumlah Teh
Berikan teh dalam jumlah yang terbatas. Anak-anak tidak boleh mengonsumsi teh dalam jumlah berlebihan, terutama jika teh yang diberikan mengandung kafein.
Jangan Minum Sambil Makan
Pastikan tidak minum teh bersamaan dengan saat makan karena bisa mengganggu penyerapan nutrisi. Teh sebaiknya dikonsumsi sendiri di antara waktu makan.