Deretan Jamu yang Baik Diminum untuk Anak, Mudah Ditemui dan Bisa Bantu Jaga Kesehatan
Sejumlah jenis jamu bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan memiliki manfaat kesehatan setelah usia tertentu.
Sejumlah jenis jamu bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan memiliki manfaat kesehatan setelah usia tertentu.
-
Apa saja makanan sehat untuk anak? Dengan merencanakan jadwal makan ini secara proaktif, Anda dapat memastikan diet anak tetap seimbang dan mengurangi kemungkinan perilaku pilih-pilih.
-
Apa manfaat jamu untuk kesehatan? Ada banyak manfaat dari mengonsumsi jamu tradisional khas Indonesia karena bahan yang terkandung di dalamnya yang memiliki banyak kandungan bermanfaat. Dengan bahan-bahan alami dari tanaman obat yang memiliki kandungan antioksidan kuat, jamu ini bisa menjadi minuman sehat alternatif.
-
Apa saja bahan jamu yang mudah didapatkan? Tanaman yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan jamu biasanya berupa rimpang dan rempah-rempah pilihan, seperti kunyit, temulawak, kunir, jahe, kencur, biji pala, hingga lengkuas. Bahan dasar pembuatan jamu ini selain mudah didapatkan juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.
-
Apa saja manfaat jamu? Jamu mengandung berbagai jenis bahan alami, seperti kunyit, jahe, kencur, dan temulawak, yang memiliki manfaat kesehatan yang beragam.
-
Apa yang penting untuk kesehatan anak? Ingatlah bahwa selain olahraga, diet seimbang juga memainkan peran penting dalam membentuk gaya hidup sehat.
-
Bagaimana manfaat bekal buat kesehatan anak? Dengan membawa bekal, orang tua dapat mencegah anak dari konsumsi makanan yang bisa memicu alergi dan memastikan bahwa anak mendapatkan nutrisi seimbang.
Deretan Jamu yang Baik Diminum untuk Anak, Mudah Ditemui dan Bisa Bantu Jaga Kesehatan
Sebagai orang tua, Anda selalu ingin yang terbaik untuk anak Anda. Salah satu cara untuk memastikan kesehatan anak adalah dengan memberikan mereka makanan dan minuman yang bergizi. Jamu, minuman herbal tradisional Indonesia, dikenal karena berbagai manfaat kesehatannya.
Namun, Anda mungkin bertanya-tanya apakah jamu aman dikonsumsi anak dan kapan waktu yang tepat untuk memulai. Secara umum, usia yang tepat untuk memulai memberikan jamu kepada anak tergantung pada jenis jamu dan kondisi kesehatan individu anak.
Namun, secara umum, Anda dapat memulai memberikan jamu kepada anak ketika mereka berusia sekitar 6 bulan setelah memulai MPASI. Pada usia ini, mereka mulai makan makanan padat dan sistem pencernaan mereka lebih berkembang.
Perlu diingat bahwa Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memberikan jamu atau suplemen herbal apa pun kepada anak. Sejumlah jenis jamu bisa memiliki kandungan yang tidak cocok dikonsumsi pada anak usia tertentu.
Jamu dengan kandungan jahe tidak disarankan untuk anak usia di bawah 6 tahun. Jahe sebenarnya baik untuk pencernaan, namun rasa jahe yang pedas dan tajam dapat menyebabkan nyeri ulu hati pada anak, terutama jika diberikan dalam jumlah banyak atau sering.
Selain itu, kandungan kunyit pada jamu juga tidak disarankan untuk dikonsumsi anak usia di bawah 12 tahun. Kunyit diketahui bisa mencegah penyerapan zat besi di usus. Hal ini dapat memperbesar risiko terjadinya anemia defisiensi besi pada anak, terutama anak yang susah makan serta memengaruhi pertumbuhan mereka.
Secara umum, usia konsumsi jamu bisa berbeda tergantung dari jenisnya. Berikut beberapa jamu yang bisa mudah ditemui di sekitar kita dan bisa berdampak baik pada anak:
Beras Kencur
Beras Kencur adalah salah satu jamu paling populer dengan rasa yang segar. Minuman ini dibuat dari kombinasi beras, kencur, serta pada beberapa resep tertentu ditambahi jahe.
Beras kencur diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan, meningkatkan pencernaan, dan mengurangi gejala batuk danpilek. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Ethnopharmacology, kencur memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-oksidasi, membuatnya menjadi bahan yang bagus untuk jamu.
Temulawak
Temulawak merupakan salah satu jamu yang diketahui bisa meningkatkan selera makan anak. Temulawak diketahui dapat meningkatkan fungsi liver, membantu pencernaan, dan mengurangi inflamasi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Medicinal Food menemukan bahwa temulawak memiliki sifat hepatoprotective, berarti dapat membantu melindungi liver dari kerusakan.
Sinom dan Kunyit Asam
Sinom dan kunyit asam cenderung memiliki bahan yang sama dengan tambahan dan konsentrasi yang berbeda. Kunyit diketahui memiliki sifat anti-inflamasi dan anti-oksidasi, membuatnya menjadi bahan yang bagus untuk jamu.
Namun, jamu yang mengandung kunyit tidak disarankan untuk dikonsumsi anak usia di bawah 12 tahun karena dapat mencegah penyerapan zat besi di usus. Hal ini dapat memperbesar risiko terjadinya anemia defisiensi besi pada anak, terutama anak yang susah makan. Lebih lanjut, hal ini bisa membuat lebih sulit dalam mengoptimalkan pertumbuhan anak.
Konsumsi jamu merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan anak. Pastikan saja untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter terkait konsumsinya.