Kenapa Kandungan SLS Tidak Boleh Untuk Anak? Ini yang Perlu Diwaspadai
Sodium lauryl sulfate, atau yang lebih dikenal sebagai SLS, adalah zat yang sering kita temui dalam produk-produk perawatan tubuh sehari-hari, seperti sabun.
Kenapa Kandungan SLS Tidak Boleh Untuk Anak? Ini yang Perlu Diwaspadai
Sodium lauryl sulfate, atau yang lebih dikenal sebagai SLS, adalah zat yang sering kita temui dalam produk-produk perawatan tubuh sehari-hari, seperti sabun mandi, sampo, pasta gigi, dan deterjen.
SLS dikenal sebagai anionic surfactant yang mampu menciptakan busa pada cairan pembersih. Meskipun dihasilkan dari minyak bumi dan tanaman seperti kelapa dan minyak sawit, kehadiran SLS dalam produk perawatan tubuh telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi bahayanya.
FDA di Amerika Serikat telah menganggap SLS aman sebagai tambahan dalam produk kosmetik dan perawatan tubuh. Namun, studi terbaru dalam International Journal of Toxicology memberikan wawasan bahwa walaupun penggunaan SLS dalam jangka pendek dianggap aman, risiko masih ada terutama jika konsentrasinya melebihi satu persen.
-
Apa saja bahan sampo yang sebaiknya dihindari untuk anak? Sampo anak sebaiknya memenuhi beberapa kriteria, termasuk tidak mengandung SLS/SLES, memiliki tingkat keasaman sekitar 5-5,5, serta bebas dari pewangi, paraben, dan phtalate.
-
Apa yang sebaiknya dihindari dalam makanan anak? Orang tua sebaiknya menghindari penambahan gula yang telah diolah dalam makanan anak. Gula rafinasi dan pemanis buatan sering kali ditemukan dalam banyak produk makanan kemasan, yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan pada anak.
-
Kenapa sampo dewasa tidak baik untuk anak? Menggunakan sampo dewasa pada anak-anak dapat menyebabkan masalah pada kulit dan rambut anak, bahkan dapat menyebabkan iritasi.
-
Makanan apa yang harus dihindari anak? Meskipun makanan-makanan ini digemari anak-anak, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Dalam jangka panjang, kebiasaan ini bisa memicu penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, gangguan kesehatan mental, serta masalah tulang dan otot.
-
Apa potensi bahaya BPA terhadap anak? Temuan ini makin mengintensifkan topik seputar risiko kesehatan yang terkait paparan BPA di Amerika Serikat dan di banyak negara lain di dunia.
-
Kenapa susu kental manis tidak boleh dikonsumsi bayi? Meskipun terdapat banyak kandungan gizi, BPOM RI menginformasikan bahwa jenis susu ini tidak untuk menggantikan Air Susu Ibu (ASI) dan tidak cocok untuk dikonsumsi oleh bayi sampai usia 12 bulan. Pasalnya bayi dan balita membutuhkan ASI dan susu yang diformulasikan khusus untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Kemungkinan Bahaya Kandungan SLS pada Kesehatan
Beberapa uji coba juga menunjukkan bahwa paparan SLS secara terus-menerus dapat menyebabkan iritasi pada kulit hewan.
Namun, sebagian besar penelitian menyatakan bahwa SLS, meskipun bersifat iritan, tidak bersifat karsinogen. Artinya, penggunaan SLS tidak berhubungan dengan peningkatan risiko kanker. Meskipun demikian, individu dengan alergi mungkin merasakan efek iritasi.
Menurut Cosmetic Ingredient Review, kandungan SLS, SLES, dan ALS bersifat iritan pada konsentrasi dua persen atau lebih. Bagi individu dengan alergi tertentu, sebaiknya menghindari produk yang mengandung SLS lebih dari satu persen.
Kandungan SLS dapat Menyebabkan Reaksi Iritasi Bagi Sebagian Orang
Beberapa risiko penggunaan SLS yang tidak diencerkan meliputi iritasi pada mata dan kulit, bahkan dapat membahayakan kesehatan paru-paru. Reaksi alergi seperti eksim, serta mual, muntah, atau diare jika tertelan, juga merupakan potensi risiko.
Kulit yang sensitif atau memiliki kondisi khusus seperti rosacea atau psoriasis perlu lebih berhati-hati terhadap produk perawatan tubuh yang mengandung SLS.
Penting untuk diingat bahwa efek SLS sangat tergantung pada formulasi produk, dan meskipun SLS mungkin aman dalam formulasi yang dirancang untuk dibilas, reaksi kulit dapat bervariasi antar individu.
Peran SLS dalam Produk dan Nama Lain yang Perlu Dikenali
Emulsifier dan Foaming Agent
SLS sering digunakan sebagai emulsifier dalam produk perawatan tubuh. Emulsifier membantu bahan-bahan produk untuk mencampur dengan sempurna, terutama pada produk yang memiliki beberapa bahan yang sulit menyatu, seperti sabun atau sampo yang mengandung minyak dan air.
Selain itu, SLS juga berfungsi sebagai foaming agent, menciptakan busa yang melimpah pada produk pembersih. Meskipun efek busa ini memberikan sensasi kebersihan, bukan berarti produk tanpa busa kurang efektif.
Beberapa nama lain dari SLS antara lain Anionic Surfactant, Sulfuric Acid, Sodium Dodecyl Sulfate, Sodium Salt, Monododecyl Ester, Sodium Salt Sulfuric Acid, Aquarex me atau Aquarex Methyl.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua SLS tercantum dengan nama aslinya.
Bahaya Kandungan SLS pada Anak dan Tips Memilih Produk
SLS dapat menyimpan bahaya, terutama pada produk yang digunakan untuk anak-anak. Menurut World Health Organization (WHO) dan International Labour Organization (ILO), SLS diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya yang dapat mengiritasi kulit dan mata.
Penting bagi orangtua untuk memilih produk pembersih, termasuk sabun cuci piring yang digunakan untuk peralatan makan bayi, dengan hati-hati. Berikut beberapa tips memilih sabun cuci piring yang aman:
Pilih produk yang bebas Sodium Lauryl Sulfate dan telah teruji food grade untuk melindungi anak dari paparan zat kimia berbahaya.
1. Pastikan Formulanya Food Grade Tanpa SLS
Pastikan produk pembersih peralatan makan bayi telah teruji membunuh kuman di laboratorium terakreditasi untuk kebersihan yang maksimal.
2. Teruji Membunuh Kuman
Hindari produk dengan pewangi dan pewarna, karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit bayi dan menyebabkan reaksi alergi.
3. Pilih Produk Tanpa Pewangi dan Pewarna
Menggunakan produk pembersih yang bebas SLS dan bahan kimia berbahaya lainnya adalah langkah positif untuk memastikan keamanan dan kesehatan anak-anak kita.