Derita bayi Yusuf, berat badan menyusut karena sakit usus tak kunjung sembuh
Jerat kemiskinan tak banyak membuat kedua orang tua berani untuk mengajak sang buah hati berobat ke rumah sakit. Bayi malang kelahiran Tangerang 24 Juli 2017 ini harus merasakan kesakitan luar biasa, karena tumbuh kembang fisiknya yang lambat bahkan cenderung menurun.
Kepedihan mendalam menyelimuti pasangan Buyung Efendi dan Rumyati, orang tua dari Yusuf Kurniawan, bayi berusia 3 bulan yang menderita gizi buruk.
Tak seperti bayi pada umumnya, bayi malang kelahiran Tangerang 24 Juli 2017 ini harus merasakan kesakitan luar biasa, karena tumbuh kembang fisiknya yang lambat bahkan cenderung menurun.
"Bukan tambah besar sekarang malah mengecil, usia 3 bulan tapi berat badannya malah menjadi 2.9 ons," kata Rumyati yang merupakan warga Desa Kronjo, Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang, Kamis (26/10).
Rum menjelaskan, Yusuf Kurniawan yang terlahir normal tanggal 24 Juli 2017, mulanya tak menunjukkan gejala penyakit serius. Namun tanda-tanda penurunan berat badan Yusuf mulai terlihat sejak bayi malang itu berusia satu minggu.
"Awalnya normal, lalu setiap kali diberikan susu dia muntah-muntah. Keluar semua, jadi seperti tidak ada yang masuk ke dalam tubuhnya," ucap Rum.
Namun jerat kemiskinan tak banyak membuatnya berani untuk mengajak sang buah hati berobat ke rumah sakit.
Tetapi berkat bantuan tetangga dan sanak familinya, Rum dan suami Buyung Efendi, akhirnya memeriksakan Yusuf ke fasilitas medis terdekat. Dari penjelasan dokter saat itu, lanjut Rum, Yusuf Kurniawan didiagnosa menderita penyakit usus.
"Sama dokter dibilang ususnya ada yang ngeganjel, jadi makanan dan minuman enggak bisa masuk, jadi sekarang kurus dan sering panas tinggi," kata dia.
Rum dan Buyung juga diminta untuk mengobati Yusuf ke fasilitas medis yang lebih baik, untuk dilakukan perawatan intensif. Namun keterbatasan biaya pengobatan, membuatnya tak berani memeriksakan Yusuf ke Rumah sakit besar.
Diterangkan Rum, Buyung Efendi, ayah Yusuf Kurniawan, sehari-hari menggantungkan hidupnya dari melaut, penghasilan hariannya sebagai nelayan sangat pas-pasan.
"Nelayan hidupnya lebih banyak berutang, kalau sedang bagus ada rejeki banyak buat bayar utang," kata dia.
Sampai kemudian para tetangga mendatangi Yusuf dan berinisiatif membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Ini dibantu tetangga, saya tidak ngerti. Enggak ada biaya juga," ucap Rum memelas.
Dijelaskan Rum, Yusuf Kurniawan sudah dua hari ini menjalani perawatan di RS Siloam Karawaci melalui Program Jamkesda.
"Alhamdulillah sudah di RS, tapi saya lihat, anak saya ini belum diapa-apain. Enggak ada obat atau apapun. Saya pasien Jamkesda tapi tetap dimintakan uang, saya enggak paham," aku dia.