Detik-detik evakuasi 8 jenazah dari tengah laut ke Pangkalanbun
Delapan jenazah diangkut dengan dua helikopter dari KRI Banda Aceh menuju Pangkalanbun.
Delapan jenazah penumpang AirAsia QZ8510 yang masih berada di kapal Tim SAR pagi ini dikirim ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Proses evakuasi dilakukan menggunakan helikopter Skuadron Udara TNI Angkatan Laut yang berada di KRI Banda Aceh, Sabtu (3/1).
Jenazah-jenazah tersebut antara lain 7 jenazah hasil temuan KRI Bung Tomo pada Jumat (2/1) kemarin, dan 1 jenazah lainnya hasil temuan Kapal Malaysia, KD Pahang.
Pantauan merdeka.com langsung dari KRI Banda Aceh, kapal KD Pahang merapat ke KRI Banda Aceh dengan jarak sekitar 1,5 mil, dan proses pemindahan 1 jenazah temuan mereka itu dilakukan dengan dijemput oleh tim penyelam yang menggunakan perahu karet dari KRI Banda Aceh, dengan proses yang dilakukan sejak pukul 06.15 WIB hingga pukul 06.50 WIB.
UPDATE TERKINI: Evakuasi korban AirAsia QZ8501
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Apa saja yang rusak di Air Panas Citando? Saat ini, sejumlah fasilitas di sana sudah banyak yang rusak. Bahkan, tempat selfie atau swafoto yang dibangun sudah dalam kondisi rubuh.
Sementara itu, KRI Bung Tomo juga merapat ke KRI Banda Aceh sejak pukul 08.15 WIB dengan jumlah jenazah mencapai 7 orang, untuk kemudian dievakuasi dengan menerjunkan dua perahu karet dari dan ke KRI Banda Aceh.
Untuk pantauan cuaca di lokasi evakuasi terlihat cerah, gelombang kecil, dan angin yang tak terlalu kencang, membuat proses pemindahan jenazah dari perahu karet ke KRI Banda Aceh relatif berjalan lancar. Setelah merapat, jenazah satu per satu ditarik dari atas deck helikopter KRI Banda Aceh, dengan menggunakan katrol pengerek yang berada di bagian lambung kanan dari KRI Banda Aceh.
Akibat beberapa hari di air, bau yang sangat menyengat pun langsung tercium dari para jenazah yang ditemukan itu. Kemudian, 8 jenazah langsung diangkut ke dalam 2 helikopter dengan masing-masing heli mengangkut 4 jenazah, untuk diterbangkan langsung ke Pangkalanbun.
Baca juga:
Ini lokasi badan pesawat AirAsia QZ8501 di dalam laut
RSUD Pangkalanbun siapkan lemari pendingin buat korban AirAsia
Aksi Kapal USS Sampson terbanyak temukan korban AirAsia
Cerita haru korban AirAsia ini kini tinggal kenangan
Ini kronologi ditemukannya bagian besar pesawat AirAsia QZ8501