Detik-Detik Kapal Wisatawan Dihantam Gelombang & Tenggelam, Tiga Orang Meninggal
Nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Kapal mengalami kebocoran usai dihantam gelombang.
- Detik-Detik Penyelamatan 31 Wisatawan Usai Kapalnya Tenggelam di Perairan Takalar Sulsel
- Indonesia Terima Hibah Kapal Perang Bekas dari Korsel, Gelontorkan Rp 569,97 Miliar untuk Perbaikan
- Kapal Speedboat Terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Seluruh Penumpang Dipastikan Selamat
- Viral Detik-Detik Penumpang Kapal Hampir Telat, Warganet Ikut Deg-Degan
Detik-Detik Kapal Wisatawan Dihantam Gelombang & Tenggelam, Tiga Orang Meninggal
Satu unit kapal pembawa wisatawan dilaporkan karam di sekitar perairan Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Sabtu (29/6) siang. Tiga orang wisatawan asal Asahan yaitu I (38), FM (11), dan R (50) meninggal dunia dalam kejadian itu.
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, menjelaskan kronologi karamnya kapal yang membawa 38 orang wisatawan dengan nakhoda bernama Irwansyah (47) dan Sariadi (30) sebagai anak buah kapal (ABK).
Kapal itu berangkat dari Pantai Indah Pandan sekitar pukul 10.30 WIB. Pada pukul 10.50 WIB, kapal mengalami kebocoran menyebabkan usai dihantam ombak. Lalu, pada pukul 11.00 WIB, kapal tenggelam di sekitar Pulau Situngkus dan Pulau Mursala.
"Di tengah perjalanan kapal yang ditumpangi oleh korban mengalami kebocoran akibat hempasan ombak sehingga menyebabkan air masuk. Korban bersama penumpang lainnya sempat melakukan upaya mengeluarkan air dari dalam kapal," kata Banjarnahor.
Namun karena air sudah memenuhi lambung kapal. Kapal itu pun perlahan karam.
Nahas, pada saat kejadian sebagian penumpang tak menggunakan pelampung.
"Berapa saat kemudian ada kapal melintas di sekitar tempat kejadian dan melakukan pertolongan kepada para korban," ucap Banjarnahor.
Atas kejadian itu nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya. Sementara para korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di RSUD Pandan.
"Jumlah seluruhnya adalah 38 orang dengan rincian dari Kabupaten Karo 28 orang, Asahan 6 orang, 2 orang agen travel, dan 2 orang ABK," tandas Banjarnahor.