Detik-Detik Mengerikan Sesaat Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Ciater
Sebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
11 Orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
- Pasca Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana, Dedi Mulyadi Minta Kepala Sekolah Diberhentikan 'Sanksi Hukum'
- Kemenhub Ungkap Penyebab Bus SMK Lingga Kencana Depok Kecelakaan di Ciater
- Penjaga SMK Lingga Kencana Lolos dari Kecelakaan Maut di Ciater, Ini Penyebabnya
- Bus SMK Lingga Kencana yang Kecelakaan di Ciater Bawa 61 Penumpang
Detik-Detik Mengerikan Sesaat Setelah Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Ciater
Maryati, salah satu orangtua siswa SMK Lingga Kencana Depok mengungkapkan anaknya menjadi korban dalam kecelakaan bus di Ciater, Jawa Barat.
Dia mengaku mendapat kabar kecelakaan tersebut dari anaknya usai salat Isya yang menghubungi lewat ponsel.
Anaknya memberitahu kalau bus kecelakaan.
“Tahu dari anak saya, makanya anak saya masih bisa ngabarin lewat hp tukang warung (di lokasi kecelakaan),” ungkap Maryati, Minggu (12/5).
Rombongan beranjak pulang menuju Depok sekita pukul 16.00 WIB.
Sekitar pukul 18.00 WIB rombongan sempat makan dalam bus.
“Nah setelah itu magrib tadi mau otw jam 4 katanya mau jalan pulang. Terus jam 6 dia makan katanya makan gelap-gelapan, katanya mobilnya rusak,” katanya menirukan cerita anaknya.
Sekitar habis isya, dia melihat banyak panggilan telepon masuk. Dia sudah menduga itu panggilan dari anaknya.
“Pas mau isya dia ada panggilan banyak, pas angkat ini aku ini aku. Mobil aku kebalik terus dia jerit-jerit temen aku mah,” ujarnya.
Maryati langsung memastikan kondisi anaknya. Dia menghubungi anaknya namun sudah tidak di lokasi kejadian.
“Terus saya telepon HP punya baru tadi bilang anak saya beneran tadi yang telepon iya katanya tapi saya lagi di rumah sakit saya nggak di lokasi,” pungkasnya.
Sebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak. Rombongan sempat menuju Tangkuban Perahu namun ternyata bus tidak dapat melaju di tanjakan.
“Pas waktu mau berangkat kan bilang mah aku otw dari vila, gitu ya. Pas lanjut mau pulang bilang aku mau ke Tangkuban perahu, tapi mobilnya enggak nanjak, gitu,” kata Maryati.
Dia mendapat cerita itu dari anaknya yang memberi kabar lewan ponsel. Anaknya sudah merasa hal yang kurang enak sebelum kecelakaan. Dia pun menyarankan anaknya untuk terus berdoa.
“Udah ngasih tahu mobilnya sempat ada masalah mah, agak nanjak. Terus saya bilang baca zikiran ya jangan macam-macam,” ujarnya.