Di era SBY, Kompleks Istana pernah kebanjiran & kebakaran
Untuk kebakaran kali ini, diduga korsleting listrik jadi penyebabnya.
Seperti hari-hari biasanya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalankan sejumlah agenda di Istana Negara. Mulai dari rapat internal sampai menerima tamu dari berbagai kalangan lembaga hingga negara sahabat.
Tak ada bedanya dengan hari Kamis (21/3) kemarin, Presiden SBY mengundang sejumlah anak buahnya di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II untuk rapat bidang ekonomi bersama pengurus Komite Ekonomi Nasional (KEN). Saat rapat yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB hampir selesai, tiba-tiba saja SBY dan menteri dapat kabar salah satu ruangan di Gedung Sekretariat Negara (Setneg) kebakaran. Saat itu jam menunjukkan pukul 17.00 WIB.
Semua peserta rapat termasuk SBY langsung terlihat panik. SBY, Wapres Boediono dan semua menteri langsung beranjak dari kursi.
Mereka terlihat berlari-lari kecil meninggalkan ruang Rapat Terbatas di Kantor Presiden. Karena penasaran, sebagian dari mereka bergegas menuju ke lokasi kebakaran yang jaraknya lebih kurang 50 meter. Sedangkan yang lainnya termasuk Wapres Boediono meninggalkan lokasi.
Insiden kebakaran ini baru pertama kali terjadi di Kompleks Kepresidenan sejak dibangun tahun 1796. Tentu saja ini membuat SBY dan sejumlah menteri kaget dan tak percaya.
SBY tampak menyempatkan diri meninjau langsung proses pemadaman. Tak hanya SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono dan putranya Edhie Baskoro Yudhoyono juga ikut melihat langsung dari dekat proses pemadaman.
Sebenarnya, kebakaran kemarin bukan satu-satunya peristiwa besar yang terjadi di Kompleks Istana Kepresidenan. Sebab, di awal tahun kemarin tepatnya pada 17 Januari, kantor kerja Pak SBY juga kebanjiran.
Saat itu, curah hujan di Jakarta sedang meningkat dratis. Saking derasnya hujan, tanggul di Latuharhary jebol dan aliran air tak terbendung. Kawasan Sudirman, MH Thamrin, dan Medan Merdeka terendam banjir. Beberapa gedung vital seperti Istana Presiden dan Balai Kota Jakarta tergenang air dengan ketinggian air sampai 50 cm.
Saat itu, SBY masih berseragam santai. Hanya mengenakan kemeja biru lengan panjang dan celana panjang abu-abu, ditemani Menlu Marty Natalegawa dan sejumlah staf, SBY melihat langsung genangan di Wisma Negara. SBY tampak menggulung celananya selutut agar tak kebasahan.
Untuk peristiwa banjir kemarin, SBY tak lagi kaget. Sebab enam tahun lalu tepatnya 2007, Kompleks Istana juga pernah tergenang air karena banjir besar yang melanda Jakarta.
Saat banjir tahun 2007 lalu, Gubernur DKI Jakarta saat itu Sutiyoso berani membuat kebijakan ekstrem. Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, berani membuka pintu air Manggarai.
Sutiyoso berani mengambil resiko untuk membanjiri jantung Ibu Kota, Monas dan sekitarnya termasuk Istana. Benar saja saat itu banjir menggenangi Monas dan sekitarnya termasuk Istana. Hal itu ditempuh untuk mengurangi beban Kanal Banjir Barat yang sudah overload menerima limpahan air dari Bogor.