Di haul pendiri NU, Kiai Said pesan soal pentingnya toleransi
Dia meminta warga NU mengedepankan sikap adil dan toleransi kepada umat Islam maupun umat beragama lain.
Sejumlah kiai khos dan tokoh Jawa Timur menghadiri Haul Akbar KH Bisri Syansuri ke-37 dan Haul Nyai Haji Nur Chodijah ke-62 di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Hadir pula Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar, Menristek Dikti M Nasir dan Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf.
Dalam sambutannya, KH Said Aqil mengajak para hadirin untuk selalu menyebarkan ajaran Islam Rahmatan Lil Alamin, yakni ajaran yang lebih mengedepankan nilai toleransi dan moderat.
"Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban untuk terus melakukan dakwah tentang pentingnya toleransi antar umat di negeri ini," kata Kiai Said.
Dia mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mendirikan negara Islam. Menurutnya, Rasulullah mengajarkan berlaku adil sesuai yang ada dalam piagam Madinah yakni memperlakukan masyarakat sama tanpa memandang suku.
"Nabi Muhammad tidak mengajarkan mendirikan negara Islam, tidak juga negara arab, tapi mengajarkan berlaku adil kepada masyarakat Madinah tanpa membedakan arab-non arab, muslim non muslim. Di situ tugas kita (NU) mensyiarkan ajaran beliau," tuturnya.
Dia meminta warga NU mengedepankan sikap adil dan toleransi kepada umat Islam maupun umat beragama lain.
"Karena, kunci keberhasilan NU dalam membantu pemerintah yaitu menerapkan sikap tasamuh, tawazun, tawasuth. Ketiganya merupakan landasan untuk tercapainya cita-cita besar pendiri NU dalam menjaga dan membangun negeri ini," katanya.