Di Medan, 'Dewa Rezeki' ikut kumpulkan koin untuk Australia
Aksi ini mendapat tanggapan positif dari sejumlah pengunjung restoran.
Pengumpulan koin sebagai simbol protes kepada Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, yang mengungkit bantuan tsunami Aceh juga terjadi di Medan. Sebuah restoran di kota ini mengorganisir aksi itu.
Restoran di Jalan T Cik Ditiro Medan itu menggunakan 'Dewa Rezeki' untuk mengumpulkan angpau dan koin dari para pengunjung dan siswa sekolah. Sumbangan itu dijadikan simbol untuk pengembalian bantuan dari Australia itu.
Seorang karyawan restoran mengenakan kostum layaknya Dewa Rezeki dalam kepercayaan sebagian masyarakat China. Dia berkeliling dari meja ke meja pengunjung untuk mengumpulkan angpau. Mereka juga ke luar ruangan dan mengumpulkan koin dari siswa sekolah.
"Hasil dari gerakan angpau untuk Australia ini akan kita akan serahkan kepada perwakilan Australia yang ada di Medan. Ini inisiatif kita sebagai warga Medan, untuk membantu teman-teman di Aceh yang telah mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan Australia yang diungkit menyusul rencana eksekusi mati warga negara mereka," ucap Ahmadi, manajer restoran, Senin (23/2).
Aksi ini mendapat tanggapan positif dari sejumlah pengunjung restoran. Siswa sekolah yang ada di Jalan T Cik Ditiro juga turut menyerahkan sumbangannya.
"Menurut saya kegiatan ini sangat baik, jadi kita itu berpartisipasi supaya negara kita ini tidak dianggap remeh oleh negara lain," ujar Setia Ningsih, seorang pengunjung restoran.
"Kita pasti keberatan dan tersinggung dengan ucapan PM Australia. Bantuan tsunami kan bantuan kemanusiaan, jadi jangan dikait-kaitkan dengan upaya dengan sikap tegas pemerintah untuk menyelamatkan generasi bangsa kita," kata Marisihuli Panjaitan, pengunjung restoran lain.
Sebelumnya, pernyataan PM Australia Tony Abbott terkait rencana eksekusi mati dua warga negaranya dinilai sebagian kalangan telah menyinggung bangsa Indonesia. Ucapannya diartikan sebagai upaya mengungkit-ungkit kembali bantuan yang mereka berikan kepada Indonesia, termasuk pada saat tsunami di Aceh.
-
Siapa yang menganggap Australia sebagai tim yang tangguh? Kenangan Piala Asia 2023 Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, masih memandang Australia sebagai tim yang tangguh. Ia mengingat kembali pertemuan kedua tim di Piala Asia 2023 di Qatar. Saat itu, mereka bertanding di babak 16 besar pada Januari 2024, dan Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Australia setelah kalah dengan skor 0-4.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Kapan Timnas Indonesia akan menghadapi Australia? Matchday 2 - 10 September 202419:00 WIB - Indonesia bertanding melawan Australia - disiarkan di RCTI dan Vision+
-
Bagaimana persiapan Australia untuk menghadapi Timnas Indonesia? "Kami akan fokus untuk mempersiapkan diri menghadapi Indonesia dan menyusun strategi permainan demi meraih hasil positif bagi kami dan tentunya untuk Australia," tegas Mathew Ryan.
-
Bagaimana Timnas Indonesia bisa memberikan ancaman bagi Australia? “Kami menghormati lawan dan menyadari bahwa mereka memiliki kemampuan yang bisa membahayakan kami jika kami tidak tampil optimal dan memberi mereka kesempatan melalui cara kami bermain,” ungkap Mathew Ryan.
Baca juga:
Aksi demo mahasiswi Aceh desak Tonny Abbot minta maaf
Din soal Australia: Kita bayar mereka dengan uang recehan
Demo Tonny Abbott, mahasiswa di Aceh galang koin untuk Australia
Mahasiswa di Malang galang 'Coin For Australia' di 5 lokasi
Gubernur Bali tersinggung Australia ungkit bantuan Tsunami Aceh