Dianggap intervensi di kasus Ahok, warga desak Jaksa Agung dicopot
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengumpulkan tanda tangan warga. Mereka mendesak Jaksa Agung H.M Prasetyo dicopot lantaran dianggap mengintervensi anak buahnya dalam memberi tuntutan dalam kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki T Purnama (Ahok).
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi mengumpulkan tanda tangan warga. Mereka mendesak Jaksa Agung H.M Prasetyo dicopot lantaran dianggap mengintervensi anak buahnya dalam memberi tuntutan dalam kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki T Purnama (Ahok).
Aksi ini digelar di Car Free Day kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (30/4). Acara tersebut merupakan pengumpulan tandatangan dari warga mendukung pencopotan Jaksa Agung.
Koordinator aksi, Riko Tanjung, menegaskan bahwa aksi ini untuk mengumpulkan dukungan dari masyarakat untuk mencopot Jaksa Agung. Karena menurutnya, tuntutan amat rendah dari Jaksa kepada terdakwa kasus penista agama penuh dengan unsur politik.
"Hari ini kami melakukan aksi serupa di 10 kota di Indonesia, Jakarta, Bandung, Bandar Lampung, Metro Lampung, Medan, Jember, Padang, Pekanbaru, Mataram, dan Malang. Dalam Aksi ini kita menuntut Presiden Joko Widodo untuk mencopot Jaksa Agung JAM Prasetyo," ungkap Riko.
Pantauan merdeka.com aksi ini dimulai pukul 7.00 pagi, secara bergantian warga membubuhkan tandatangan di kain yang disediakan PP kami dalam menggelar aksi.
"Saya sempat tidak terima dengan putusan Jaksa terhadap Ahok kemarin yang hanya menuntut satu tahun, maksimal kan lima tahun jadi kenapa gak dimaksimalkan saja hukuman itu," ujar Gema, salah satu warga yang memberikan tandatangan.
KAMMI melihat tuntutan jaksa diberikan kepada Ahok terlalu ringan. Hal tersebut menimbulkan banyak kecurigaan masyarakat. "Kita tahu bahwa HM Prasetyo merupakan kader dari salah satu partai pendukung pemerintah, jadi ya kalau tuntutan tidak maksimal masyarakat curiga ada intervensi dan tebang pilih, semacam melindungi terdakwa dari ancaman hukum," tegas Riko.
Dia juga menegaskan bahwa terdakwa jelas menista agama dengan menghina ayat Al Quran. "Secara yurisprudensi Ahok jelas menista agama, jadi ini sudah termasuk ke ranah pidana harus dihukum seadil-adilnya. Jangan ada pihak yang sengaja melindungi terdakwa dari jeratan kasusnya," terangnya.
Baca juga:
Mereka kecewa akan tuntutan Ahok, dari Buni Yani hingga MUI
Dibanding kasus korupsi Alquran & e-KTP, Ahok layak divonis bebas
Kuasa Hukum: Ahok udah kalah, yaudah 'peace men'
MUI: Tuntutan ke Ahok mengotori pengadilan
Jeritan hati Buni Yani, hidup berantakan sampai diberi sumbangan
-
Bagaimana Prabowo disambut di Pondok Pesantren Cipasung? Prabowo dan rombongan mendapat sambutan yang meriah dari pengasuh dan pimpinan ponpes, serta santriwan dan santriwanti.
-
Bagaimana Ken Arok membunuh Tunggul Ametung? Ken Arok membunuh Tunggul Ametung menggunakan keris buatan Mpu Gandring.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Siapa yang Prabowo ajak berjoget? "Tapi kalau berjoget lagunya harus enak! piye musiknya, musiknya endi, aku joget kalian joget juga ya, biar yang ngejek-ngejek itu capek ngejek-nya gitu loh," ajak Prabowo.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.