Dianggap mampu, 2.000 warga Tangsel dicoret dari penerima bansos
Bansos ini dibagikan kepada keluarga miskin yang tidak tercover dalam BLSM dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Sebanyak 2.000 warga dicoret dari data penerima bantuan sosial (bansos) yang akan disalurkan pemerintah kota Tangerang Selatan (Tangsel) Oktober mendatang. Berdasarkan verifikasi yang dilakukan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) jumlah warga yang akan dicoret kemungkinan akan bertambah.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan di lapangan karena masih banyak ditemukan warga yang mampu terdaftar dalam program bansos tersebut.
Kepala Dinsosnakertrans Purnama Wijaya menjelaskan, pihaknya masih terus melakukan verifikasi dari 14.934 ribu warga Tangsel yang mendapatkan dana bansos tersebut agar tepat sasaran.
"Ada 2.000 warga yang sudah dicoret karena pas dicek ke lapangan, mereka merupakan warga yang mampu, sehingga kita mencoretnya dari daftar nama penerima bansos warga miskin ini," ungkapnya Senin (8/9).
Purnama mengatakan, bansos ini dibagikan kepada keluarga miskin yang tidak tercover dalam Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) dan Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga pihaknya berharap dengan dilakukannya verifikasi di lapangan, penyaluran bansos ini tepat sasaran.
Mantan Camat Ciputat Timur ini menjelaskan, jika verifikasi ini sudah lengkap, maka dana tersebut dapat disalurkan. Untuk penyalurannya sendiri, pihaknya bakal membuat laporan ke DPPKAD Kota Tangsel untuk kemudian ditransfer ke masing-masing rekening penerima.
"Rekening Bank BJB. Bagi penerima, nanti akan dibantu dibuatkan rekeningnya. Pembagian bantuan melalui transfer langsung ini untuk menghindari adanya potongan-potongan. Saya tekankan, tidak ada potongan," tegasnya.