Dianggap strategis, Lubuk Linggau jadi gerbang narkoba di Sumsel
Polisi berjanji terus mengawasi peredaran narkoba di daerah itu.
Dari hasil pemetaan dilakukan, Kota Lubuk Linggau dianggap menjadi pintu gerbang peredaran narkoba di Sumatera Selatan. Daerah itu diketahui cukup strategis dalam lalu lintas narkoba dari Medan dan Aceh melalui jalur darat.
Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Jakubus Alexander Timisela mengatakan, kesimpulan ini didapat berdasarkan penyelidikan mendalam terkait peredaran narkoba. Setelah berhasil melewati Lubuk Linggau, para pengedar baru melanjutkan ke daerah-daerah lain di Sumsel.
"Kalau dari darat masuknya dari Lubuk Linggau. Di sana gerbang utama pengedar dari Aceh dan Medan," kata Timi, Kamis (18/2).
Selain dalam bentuk narkoba siap pakai seperti sabu dan ekstasi, sindikat narkoba memasok bibit ganja dari Aceh melewati Lubuk Linggau. Kemudian, bibit itu ditanam di beberapa daerah sekitarnya, seperti Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Empat Lawang.
"Kami beberapa kali menggerebek lahan ganja di daerah-daerah itu. Bibitnya dikirim dari Aceh," ujar Timi.
Agar tidak terlalu mencolok, para pelaku menanam ganja dengan sistem tumpang sari atau dicampur dengan tanaman lain.
"Kami minta masyarakat tidak tinggal diam melihat lahan ganja di sekitar kebunnya. Harus lapor," ucap Timi.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Djoko Prastowo menambahkan, Sumsel saat ini belum tergolong darurat narkoba. Meski demikian, dia berjanji akan mencegah sejak dini agar peredarannya dapat ditekan.
"Sumsel tidak bebas narkoba, karena peredaran masuk ke mana-mana, banyak jalur masuk ke Sumsel ini," kata Djoko.