Di Balik Sopir Kontainer Ugal-Ugalan di Tangerang: Ada Penyelundupan Narkoba hingga Pengemudi Asli Hilang
Tidak saja fakta-fakta yang telah diungkapkan Kepolisian, tapi juga cerita dari informasi media sosial yang bertebaran luas hingga saat ini.
Kisah JFN, tersangka sopir truk ugal-ugalan yang menabrak sejumlah kendaraan dan melukai beberapa orang di wilayah Kota Tangerang, Banten, semakin menarik perhatian publik.
Tidak saja fakta-fakta yang telah diungkapkan Kepolisian, tapi juga cerita dari informasi media sosial yang bertebaran luas hingga saat ini.
Dari rangkuman kisah yang diperoleh merdeka.com dari media sosial, sang sopir asal Jawa Timur ini diceritakan sebelumnya mengarah dari Pasuruan, Jawa Timur ke wilayah Cipayung, Jakarta Timur untuk membawa alat-alat kesehatan.
Sesampainya di lokasi bongkar muat barang di Jakarta Tmur, JFN dikunci oleh rekannya Jupri, yang merupakan sopir truk kontainer di sebuah ruang yang dia sendiri tidak mengetahui keberadaanya.
Di tempat antah berantah itu, JFN kemudian menghubungi keluarganya dan mengambil beberapa foto dan menyampaikan kondisi terkini dirinya kepada sang keluarga.
Dalam berbagai narasi media sosial, JFN selaku kernet truk bersitegang dengan Jupri (sopir) ketegangan keduanya dipicu persoalan Jupri yang ingin menyusupkan narkotika ke dalam truk yang dia kemudikan.Ketegangan keduanya pun berlanjut, selepas proses bongkar muat barang selesai dari lokasi yang ditetapkan.
Truk itu pun melaju kembali dengan rute tujuan Sidoarjo, namun ditengah-tengah jalan tol melewati wilayah Tangerang, Jupri menepikan truk hingga terjadi keributan antara sang sopir Jupri dengan JFN.
Keributan keduanya di dalam kabin truk juga disaksikan keluarga JFN, yang sejak awal mengaktifkan handphonenya selama perjalanan.
Sopir Diburu Polisi
Kapolres Metro Tangerang, Kombes Pol Zain Dwi Nugroho mengaku masih mendalami penyelidikan kasus kecelakaan lalu lintas yang banyak menarik perhatian publik tersebut.
Dia mengaku masih memburu Jupri, sebagai orang yang diketahui sebagai sopir resmi truk PT Bintang Timur.
“Kita masih cari ya (Jupri),” ujar Zain.
Kapolres juga membenarkan adanya keributan antara sang sopir Jupri dengan kernet bernama lengkap Jhevanser Fajar Nirwanantara (JFN) di ruas tol Pedati, tepatnya di dekat pintu Tol Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Keributan antara sopir dan kernet itu di pinggir tol tersebut kata Kapolres, sampai membuat kemacetan di ruas tol. Hingga akhirnya dilaporkan pengguna jalan ke pengelola jalan tol saat itu.
“Pertikaian di pinggir jalan tol persis, sehingga menimbulkan kemacetan dan ada pengguna jalan yang melaporkan kejadian itu kepada call center jalan tol. Dicek di CCTV di situ, memang ada pertikaian di situ,” ungkap zain.
Kapolres juga membenarkan bahwa keributan antara sopir Jupri dan kernet Jhevanser Fajar Nirwanantara, diketahui juga oleh keluarga kernet melalui sambungan telepon selular sang kernet yang menyala.
“Itu betul (menelpon keluarga), ada buktinya (percakapan) dan itu sesuai,” ungkap Kapolres.
Sopir Kabut di Tengah Jalan
Sementara narasi yang menyebutkan jika JFN didatangi tiga orang rekan Jupri, saat pertikaian di tengah jalan tol itu keliru. Sebab menurut Zain, saat itu JFN sudah terpengaruh narkotika jenis methamphetamine yang diduga dicekokan Jupri kepada JFN.
“Terus kemudian dibilang ada orang yang datang itu adalah pengendara jalan yang ingin melerai. Jadi halusinasinya JFN ini dikira itu adalah gerombolan yang kejar dia,” jelas Zain.
Karena pertikaian keduanya di tepi jalan tol dilerai pengguna jalan lain, Jupri seketika kabur dan meninggalkan sang kernet bersama truk di pinggir tol. Jupri diketahui meninggalkan truk melalui pohon yang ada kemudian turun dan berjalan ke bawah.
“J kabur ke arah pohon, karena di situ ada seperti jalan layang di atas, dia turun melalui pohon itu. Kita cek di CCTV memang benar J turun ke bawah kemudian jalan ke arah jalan arteri,” jelasnya.
Saat ini Polisi tengah fokus mencari keberadaan Jupri, Polisi mengaku sangat membutuhkan keterangan Jupri guna mengungkap secara utuh fakta peristiwa tersebut.
“Tetap kita cari, awalnya dikatakan dia meninggal. Tapi menurut saya tidak, tetap kita cari ya,” ungkap Kapolres.