4 Petahana di Sumsel Berpotensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Keempat daerah itu adalah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur.
Keempat daerah itu adalah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur.
4 Petahana di Sumsel Berpotensi Lawan Kotak Kosong di Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Empat daerah di Sumatera Selatan berpotensi hanya diikuti satu pasangan calon pada pemilihan kepala daerah November 2024. Semuanya berasal dari pasangan petahana.
Keempat daerah yang dimaksud adalah Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ulu Timur. Berikut daftarnya yang dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber.
- Musi Rawas
Di kabupaten itu, ada pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Ratna Mahcmud-Suwarti. Pasangan petahana ini berpotensi besar melawan kotak kosong karena hampir seluruh partai politik di parlemen mengusung mereka.
Dari 35 kursi DPRD Musi Rawas pada pemilihan legislatif 2024, mayoritas parpol telah menyatakan mengusung pasangan ini. Artinya hanya tersisa tiga parpol lagi yang belum mengeluarkan sikap.
Ketiga parpol tersebut adalah PDI Perjuangan dengan 7 kursi, Partai Nasdem 5 kursi, dan PBB yang memiliki 1 kursi di parlemen.
Beredar kabar, Partai Nasdem akan mengeluarkan rekomendasi kepada Ratna Machmud. Keputusan itu berdasarkan hasil survei dengan tingginya elektabilitas Ratna Machmud dan suaminya merupakan mantan Ketua Partai Nasdem Musi Rawas.
Saat ini tinggal menunggu sikap PDI Perjuangan. Kabar beredar juga partai itu justru akan mengusung Suwarti sebagai cabup yang artinya melawan pasangannya sendiri, Ratna Machmud.
PDI Perjuangan tidak perlu lagi berkoalisi dengan parpol lain karena telah mengantongi 20 persen syarat minimal dengan 7 kursi. Sementara Suwarti yang notabene Ketua DPC Partai Gerindra tidak mendapatkan rekomendasi dari partainya sendiri.
- Empat Lawang
Calon bupati Empat Lawang Joncik Muhammad diprediksi akan mudah melenggang kembali untuk periode kedua setelah menjadi calon kuat dan tak ada lawan. Politikus PAN tersebut dikabarkan telah mengantongi rekomendasi dari mayoritas parpol.
Hanya Partai Golkar yang belum menentukan sikap. Namun partai berlambang pohon beringin itu harus berkoalisi dengan parpol lain untuk mendaftarkan pasangan calon karena cuma memiliki 3 kursi. Situasi itu sulit terwujud karena Joncik Muhammad telah memborong semua parpol.
- Ogan Ilir
Peta politik di Ogan Ilir juga menjadi perhatian publik karena sejauh ini hanya nama pasangan petahana Panca Wijaya Akbar-Ardani yang mencuat di permukaan. Bupati dan Wakil Bupati Ogan Ilir petahana itu juga berpotensi melawan kotak kosong.
Panca yang merupakan putra mantan Wakil Gubernur Sumsel sekaligus bakal calon Gubernur Sumsel Mawardi Yahya itu membuat semua parpol tak percaya diri mengusung paslon sendiri. Tercatat hanya PDI Perjuangan yang masih gamang menjatuhkan pilihan.
Partai tersebut meraih 6 kursi di DPRD Ogan Ilir sehingga harus menggandeng parpol parlemen untuk memenuhi syarat minimal 20 persen atau tersisa 2 kursi lagi agar dapat mengusung pasangan calon.
Hasil final pencalonan menarik ditunggu saat pendaftaran Agustus 2024 mendatang.
4. Ogan Komering Ulu Timur
Satu lagi pasangan calon bupati-wakil bupati petahana yang diprediksi menjadi calon tunggal dan melawan kotak kosong pada pilkada 2024. Mereka adalah Lanosin-Adi Nugraha Purna Yudha.
Sejauh ini beberapa parpol telah merekomendasikan paslon ini untuk maju kembali memimpin OKU Timur periode ke depan. Kemungkinan besar paslon ini akan memborong semua parpol.
Kondisi ini sama persis dengan pilkada 2020 yang semua parpol mengusung Lanosin-Yudha. Ketika itu pasangan ini melawan paslon perseorangan dan menang telak.
Meski berpotensi melawan kotak kosong, bisa saja peta politik berubah jika PAN dan Partai Golkar berkoalisi dan mengusung paslon lain. Jika bergabung, dua parpol ini mengumpulkan 9 kursi DPRD OKU Timur, dapat memenuhi syarat minimal.
Ada nama Fery Antoni yang notabene mantan Wakil Bupati OKU Timur periode sebelumnya berkeinginan maju sebagai balonbup. Fery sempat gagal maju pada pilkada 2020 karena tak mampu menggaet parpol sebagai pengusung karena diborong Lanosin-Yudha.
Pada pilkada tahun ini, Fery digadang-gadang mendekati mantan cawabup OKU Timur dari jalur independen Herly Setiawan sebagai pasangannya. Nasih Fery-Herly akan ditentukan keputusan PAN dan Partai Golkar..