Kelakar Said Abdullah: Kotak Kosong Jangan Dilawan, Dia Tidak Salah
Said Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi.
Jargon kandidat melawan kotak kosong di Pilkada di sejumlah daerah mencuat akhir-akhir ini. Seperti di Pilkada Sumatera Utara dan Jakarta. Jargon melawan kotak kosong ini menjadi topik pembicaraan karena ada koalisi atau poros yang diprediksi cukup kuat sehingga sulit bagi penantang mendapatkan tiket untuk maju.
"Lawan kotak kosong? Kotak kosong kan tidak punya salah, kenapa dia harus dilawan," kata Said Abdullah dengan nada bergurau dengan jurnalis yang mewawancarainya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Said Abdullah berharap Pilkada kandidat melawan kotak kosong ini tidak terjadi karena tidak sesuai dengan cita-cita demokrasi. Menurut Said, ada baiknya banyak kandidat dapat maju supaya masyarakat dapat leluasa menentukan pilihan siapa yang layak menjadi pemimpin di daerahnya.
PDIP sendiri menurut Said berusaha untuk terlibat dalam mengusung calon kepala daerah di semua Pilkada baik tingkat provinsi maupun kabupaten kota. Karena ia memahami mengusung, merekomendasi calon merupakan tugas partai politik.
"Insya Allah PDIP berusaha mengusung calon terbaik untuk masyarakat," ucap Said.
Dua daerah yang Pilkada nya diprediksi kandidat melawan kotak kosong adalah Sumatera Utara dan Jakarta. Di Sumut, menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution mendapatkan dukungan dari banyak parpol, bahkan termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sedangkan di Jakarta, Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berupaya menghimpun banyak partai sehingga akan sulit bagi partai di luar mereka mengusung calon. Nama yang berpeluang diusung KIM Plus adalah Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.