Dibantu 30 Pasukan Khusus TNI, Perburuan Kelompok MIT Menyasar Pegunungan di Sigi
30 personel TNI tersebut merupakan pasukan tambahan yang dikirim untuk memperkuat tim Satgas Tinombala TNI-Polri dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang saat ini juga sedang mengejar kelompok teroris itu.
30 Prajurit TNI AD dan AL dikerahkan memburu Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pasukan khusus TNI itu dikerahkan menyusul pembunuhan dilakukan kelompok pimpinan Ali Kalora itu terhadap satu keluarga akhir pekan lalu.
"Ada tambahan hari ini dari TNI AD dan Marinir dari AL sebanyak 30 orang baru tiba digeser dari Poso, kami menunggu update informasi tambahan dari Jakarta," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (1/12).
-
Kenapa Sono membunuh keluarga Soeparwi? Hal ini membuat Sono marah. Amarah itu berusaha ia redam. Namun ternyata amarah itu terus memuncak dan muncul niatan untuk membunuh Soeminah.
-
Kenapa Alshad Ahmad dianggap satu-satunya laki-laki dalam keluarganya? Alshad adalah satu-satunya laki-laki di keluarganya
-
Kenapa Aldi Taher mengajak istri dan anaknya selawatan di panggung? Namun uniknya, Aldi Taher mengajak anak dan istrinya selawatan di atas panggung.
-
Di mana Alisia Rininta dan keluarganya berlibur? Alisia dan keluarganya berlibur ke Jepang.
-
Apa yang dilakukan Tora Sudiro bersama anak-anaknya? Tora Sudiro akrab dengan anak-anaknya. Dia punya lima anak perempuan dan dia ngaku lebih paham harga make up daripada ban. "Gue lebih tahu harga make up daripada ban," katanya, seperti yang dikutip dari channel TRANS7 OFFICIAL.
-
Kenapa family potret keluarga Tanoesoedibjo menuai banyak pujian? Banyak yang mengomentari betapa elegan dan mempesonanya hasil photoshoot tersebut.
30 personel TNI tersebut merupakan pasukan tambahan yang dikirim untuk memperkuat tim Satgas Tinombala TNI-Polri dan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri yang saat ini juga sedang mengejar kelompok teroris itu. Kemudian, kata Awi, sampai saat ini, aparat gabungan TNI-Polri juga masih terus melakukan pengejaran terhadap MIT pimpinan Ali Kalora pasca-kejadian pembakaran dan pembunuhan satu keluarga di Sigi.
"Sampai sekarang masih seperti kemarin tim masih kejar jadi kami sama-sama doakan untuk hal tersebut karena memang masalah kemarin tentang wilayahnya mereka selama ini dari Poso, Parigi Montong kemudian Sigi di pegunungan yang mencapai 2.500 dari permukaan laut," ucap Awi.
Kronologi Kejadian di Sigi
Satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dibunuh oleh orang tak dikenal yang belakangan diketahui Anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Peristiwa sadis itu terjadi pada Jumat (27/11) pukul 09.00 WITA.
Dari keterangan Sekretaris Desa Lembatongoa, Rifai, korban berjumlah empat orang. Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menjelaskan kronologi peristiwa itu. Pada 09.00 WIB Jumat (27/11), salah satu rumah didatangi sekitar delapan OTK, yang masuk lewat belakang mengambil beras kurang 40 kilogram.
"Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban," kata Baso di Palu. Demikian dikutip dari Antara, Minggu (29/11).
Hal itu disampaikan Baso dalam jumpa pers didampingi Komandan Korem 132/Tadulako, Brigadir Jenderal TNI Farid Makruf, dan Wakil Kepala Polda Sulawesi Tengah, Brigadir Jenderal Polisi Hery Santoso.
"Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah. Dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin dan dari enam rumah ini empat yang terbakar habis, dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang," katanya.
Baso memastikan pelaku kekerasan menyebabkan korban jiwa di Kabupaten Sigi diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.
"Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan," katanya.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/gil)