Dibayar rokok 2 bungkus, 2 warga coba kacaukan Pilkades di Pamekasan
Kedua orang itu sengaja diundang untuk mempengaruhi warga agar tidak mendukung calon lain, selain calon dukungannya.
Dua orang warga Desa Batu Putih, Kabupaten Sumenep, Sudikno (46) dan Hadi (36) diduga sebagai pengacau dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa (pilkades) di Pamekasan, Jawa Timur. Mereka akhirnya berhasil ditangkap oleh TNI dari Yonif 516/Caraka Yuda Senin (16/11).
"Penangkapan kepada dua yang diduga sebagai pengacau itu di Dusun Cekonce Timor, Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean," kata Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi di Pamekasan, dikutip dari Antara, Senin (16/11).
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan petugas di lokasi penangkapan, kedua orang itu diundang oleh temannya yang bernama Gumbrek.
"Si Gumbrek ini merupakan pendukung calon kepala desa bernama Tarkas (45)," terang Dandim.
Menurut pengakuan keduanya, mereka diajak untuk berjaga-jaga saat pelaksanaan pilkades, di Dusun Cekonce Timur, Desa Sana Tengah, Kecamatan Pasean dengan imbalan rokok dua bungkus.
Namun, berdasarkan pengakuan warga setempat, kedua orang itu sengaja diundang untuk mempengaruhi warga agar tidak mendukung calon lain, selain calon yang didukung Gumbrek. Bahkan mereka sering mengintimidasi warga apabila tidak mendukung calon kepala desa yang didukung Gumbrek itu.
TNI lalu menyerahkan kedua orang itu kepada Mapolsek Pasean. Mereka langsung diperiksa dan dilakukan penggeledahan guna memastikan keduanya membawa senjata tajam atau tidak.
"Karena tidak ditemukan membawa senjata tajam, polisi lalu memulangkan mereka ke desa asalnya di Sumenep," terang Dandim.
Kedua orang asal luar Pamekasan itu diketahui petugas dari Yonif 516 melakukan patroli di rumah pamong desa Raimo (47).
Dandim menjelaskan, pada pelaksanaan pilkades serentak kali ini, pihaknya sengaja melakukan pengamanan dengan mengedepankan pencegahan. Agar pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat desa itu bisa berlangsung dengan aman dan lancar, tanpa adanya gangguan dari masyarakat atau warga dari daerah lain.
Selain itu, pola pengamanan dengan sistem pencegahan itu, dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kekerasan, seperti carok yakni perkelahian dengan menggunakan senjata tajam, seperti yang terjadi di Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
Pilkades serentak di Kabupaten Pamekasan kali ini digelar di 71 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Baca juga:
Masih banyak kekurangan, ajang pilkada serentak terkesan nekat
Pendaftaran calon pilkada banyak kendala, Bawaslu beri KPU nilai 8
Jelang Pilkada, dana bansos selalu rawan diselewengkan
Apakah pilkada serentak sesunyi yang dimaksud Jokowi?
Soal laporan politik uang Airin, Panwaslu Tangsel akan disidang DKPP
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
-
Apa yang dimaksud dengan Pilkada? Pilkada adalah proses demokratis di Indonesia yang memungkinkan warga untuk memilih pemimpin lokal mereka, yaitu gubernur, bupati, dan wali kota beserta wakilnya.