Dibilang jangan belagu, pimpinan DPR tegaskan berhak panggil Ahok
Ahok tantang Komisi III DPR jangan belagu asal panggil tanpa sesuai prosedur.
Komisi III DPR berencana memanggil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pekan depan. Komisi Bidang Hukum DPR itu ingin minta penjelasan Ahok soal penggusuran Kalijodo, dugaan prostitusi yang ada di Hotel Alexis, hingga persoalan hukum pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto berpandangan, memang sudah menjadi tugas DPR untuk melakukan pengawasan. Sehingga, apa yang dilakukan Komisi III DPR untuk mendapatkan penjelasan dari Ahok adalah hal yang lumrah.
"DPR maupun DPRD tugasnya melingkupi bidang pengawasan. Sehingga DPR kalau mau melaksanakan pengawasan khususnya kepada pemda itu tentunya dimungkinkan selama itu koridornya di pengawasan yang diatur UU," kata Agus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/3).
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini menambahkan, sudah seharusnya Ahok memenuhi undangan panggilan Komisi III DPR. Dengan begitu, publik akan semakin tahu apa yang terjadi di Ibu Kota Jakarta. Khususnya mengenai persoalan hukum.
"Sehingga apabila ada keinginan untuk memberikan atau meminta keterangan dalam hal ini apakah kebijakan Pemda atau kebijakan gubernur ya bisa saja, dan tidak ada masalah," tegasnya.
Pemanggilan Ahok oleh Komisi III DPR, lanjut Agus, memiliki urgensi yang sangat. Apalagi DPR ataupun DPRD dalam undang-undang telah dijelaskan mengenai aturan pengawasan terhadap eksekutif.
"Tentunya urgensi dilihat dari tujuannya. Ini kan baru perencanaan. Nanti kan diputuskan dalam rapat Bamus. Sehingga alasan-alasan yang tepat itu apa, nantinya kami lihat saja. Tapi mekanisme itu ada dan bisa dilaksanakan," tandasnya.
Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan rencana pemanggilan dari Komisi III DPR terkait penertiban Kalijodo, prostitusi di Alexis dan Malioboro, hingga korupsi RS Sumber Waras. Ahok sapaan akrabnya, menuturkan, pemanggilan yang dilakukan DPR terkait sejumlah masalah di Jakarta tidak sesuai prosedur.
Berbekal pengalamannya selama menjadi anggota DPR periode 2009-2014, Ahok justru balik menyerang Komisi III DPR.
"Saya kan pernah di DPR RI, yang baru jadi DPR jangan belagu-belagu lah. Gue juga mantan dari DPR RI. Gue tahu kok prosedur kamu seperti apa. Jadi enggak usah menggunakan kekuasaan, salah pakai lah gitu. Ini mirip-mirip DPRD kelakuan, mau panggil saya, panggil segala macam, oke, dasarnya apa gitu lho?" kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (8/3).
Baca juga:
Batal ke Belitung, Ahok nonton gerhana matahari sambil makan durian
Jika terpilih lagi, Ahok klaim banjir di DKI makin berkurang
Ahok akui belum pernah ada cagub independen menang pilkada
Ini alasan gentingnya kehadiran Ahok buat Komisi III DPR
PDIP munculkan nama Risma buat lawan Ahok
Pilih jalur independen, Ahok sebut semua politisi marah kecuali Mega
Ahok: Komisi III yang mau panggil gue, jangan belagu-belagu lah
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Di mana Ahok menghabiskan masa kecilnya? Masa kecil Ahok sendiri dihabiskan di Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.