Diduga Aniaya Siswa hingga Tewas, Kepala SMK Negeri 1 Nias Selatan Jadi Tersangka
Kepala SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan, Sumut, SZ (37) dijadikan tersangka penganiayaan terhadap YN (17) yang menyebabkan siswanya itu tewas.
Kepala SMK Negeri 1 Siduaori di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara, berinisial SZ (37) dijadikan tersangka penganiayaan terhadap YN (17) yang menyebabkan siswanya itu tewas.
- Pengakuan Keluarga Siswi SMP Korban Pembunuhan di Palembang: Orang Tua Tersangka Ngotot Tak Bersalah, Enggan Minta Maaf
- Kasus Siswi SD Tewas karena Pankreas Pecah Akibat Jatuh Diduga Dibully Teman, Begini Penuturan Para Saksi
- Siswi SD Tewas Usai Pankreas Pecah Diduga Akibat Dibully Temannya
- Tragis! Pelajar di Nias Selatan Tewas Usai Dianiaya Kepala Sekolah, Saraf di Kening Sampai Tak Berfungsi
Diduga Aniaya Siswa hingga Tewas, Kepala SMK Negeri 1 Nias Selatan Jadi Tersangka
Penganiayaan itu diduga menjadi penyebab kematian YN. Polisi kini telah menahan SZ di Polres Nias Selatan.
"Sudah kami tahan sejak 26 April 2024," kata Kasat Reskrim Polres Nias Selatan, AKP Freddy Siagian, Kamis (2/5).
Polisi telah melakukan gelar perkara kasus ini pada 23 April 2024. Mereka menyimpulkan penganiayaan itu terjadi pada 16 Maret 2024.
Pagi itu, YN bersama enam siswa lainnya dipanggil SZ. Pemanggilan itu berkaitan dengan kegiatan magang yang dilakukan siswa-siswa tersebut.
"Korban bersama dengan enam siswa lainnya dibariskan oleh SZ. YN dipukul di bagian kening sebanyak lima kali," ungkap Freddy.
Selanjutnya, YN melaporkan pemukulan itu kepada orang tuanya. Pukulan itu menyebabkan YN mengeluh kesakitan di bagian kepala.
“Pada 27 Maret 2024 korban mengatakan kepada ibunya bahwa sakit kepalanya semakin parah dan YN tidak sanggup lagi sekolah," ujar Freddy.
Sakit yang dialami YN semakin parah karena disertai demam tinggi. Ibu YN yang curiga langsung mencari tahu penyebab sakit kepala anaknya itu.
“Keluarga korban bertanya kepada teman sekolahnya dan diketahui kepala sekolah atau terlapor telah memukul YN," jelas Freddy.
Kondisi YN terus memburuk. Pada 9 April 2024, YN dibawa ke RSUD dr Thomsen Kota Gunung Sitoli untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Pada 11 April 2024, keluarga YN membuat laporan polisi di Polres Nias Selatan atas kasus dugaan penganiayaan. Namun YN dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada 15 April 2024.