Diduga hendak tawuran, 17 pelajar diciduk polisi di Puro Pakualaman Yogyakarta
Diduga hendak tawuran, 17 pelajar diciduk polisi di Puro Pakualaman Yogyakarta. Kapolresta Yogyakarta, Kombes Armaini mengatakan, diamankannya 17 pelajar itu berawal saat petugas tengah melakukan patroli rutin. Sesampainya di daerah Pakualaman, petugas melihat ada tiga sepeda motor yang gerak-geriknya mencurigakan.
Petugas Polresta Yogyakarta mengamankan 17 pelajar diduga akan terlibat tawuran, Minggu (22/7) dini hari. 17 orang ini diamankan saat tengah berkumpul di sekitar Puro Pakualaman, Kota Yogyakarta.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Armaini mengatakan, diamankannya 17 pelajar itu berawal saat petugas tengah melakukan patroli rutin. Sesampainya di daerah Pakualaman, petugas melihat ada tiga sepeda motor yang gerak-geriknya mencurigakan.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
-
Apa yang disayangkan oleh TPN Ganjar-Mahfud mengenai insiden di Yogyakarta? Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyayangkan salah seorang warga menjadi korban penganiayaan pada saat Presiden Joko Widodo kunjungan kerja Ke Yogyakarta.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Siapa saja yang diajak untuk mengikuti kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Komunitas Wara-wiri Mengajar akan mengajak siapapun, khususnya generasi milenial agar mengenal seluk-beluk Kota Tangerang di masa silam.
-
Dimana saja tempat yang dikunjungi dalam kegiatan 'Wara-wiri Mengajar' di Tangerang? Beberapa tempat yang dikunjungi tentunya memiliki nilai sejarah yang kuat seperti Taman Makam Pahlawan Taruna, Stadion Benteng Reborn, Klenteng Boen Tek Bio, Makam Kalipasir serta kawasan Pasar Lama Tangerang.
-
Siapa saja yang ikut membentuk organisasi Askar Perang Sabil (APS) di Yogyakarta? Di Yogyakarta, para ulama yang sebagian besar berasal dari kalangan Muhammadiyah membentuk sebuah organisasi kelaskaran bernama Askar Perang Sabil (APS).
"Petugas pun kemudian membuntuti tiga sepeda motor itu. Sesampainya di timur lapangan Sewadanan Puro Pakualaman, petugas melihat ada belasan orang sedang kumpul-kumpul," ujar Armaini, Minggu (22/7).
Armaini menerangkan melihat ada banyak pelajar yang berkumpul dan gerak-geriknya mencurigakan, petugas pun melakukan pemeriksaan. Saat diperiksa, kata Armaini, petugas menemukan sebuah golok dan gir motor yang telah dimodifikasi.
"Para pelajar ini kemudian kita bawa ke Mapolresta Yogyakarta untuk diperiksa. Dari pemeriksaan diketahui belasan pelajar ini diduga akan tawuran dengan pelajar dari kelompok lainnya," kata Armaini.
Armaini menuturkan selain mengamankan sebuah golok dan gir yang telah dimodifikasi, pihaknya juga mengamankan 9 gawai dan 9 sepeda motor milik para pelajar tersebut. Armaini menjabarkan ada beberapa pelajar yang di data dan mendapat pembinaan. Meskipun demikian, sambung Armaini, tidak menutup kemungkinan untuk pemilik sajam dapat diproses lebih lanjut oleh pihaknya.
"Masih didalami terkait siapa yang bawa sajam dan gir. Kepada para orang tua, saya himbau agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya. Sehingga bisa menghindari anak-anak khususnya pelajar menjadi korban dan pelaku tindak kejahatan jalanan," tegas Armaini.
Armaini menambahkan bahwa 17 pelajar yang diamankan itu adalah berinisial MA (15), MF (15), RN (19), RB (15), APP (15), kelimanya warga Gunungketur, Pakualaman. Selanjutnya DS (16) dan RCN (16), keduanya warga Pujowinatan, Purwokinanti, Pakualaman dan MNF (15), warga Gondosuli, Baciro, Gondokusuman.
Selain itu adapula HL (16), KS (16), warga Bausasran, Danurejan, DKK (15), BDA (15), warga Purbayan, Kota Gede, FRM (17), warga, Rejowinangun, Kota Gede, FM (14), warga Condongcatur, Depok, Sleman, DA (15), warga Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, MGY (15), warga Karangduren, Banguntapan, Bantul dan DND (14), warga Brontokusuman, Mergangsan.
Baca juga:
Bacok pelajar lain saat tawuran, siswa SMP di Tangerang Selatan diciduk
4 Siswa SMP berkelahi di belakang sekolah, 1 kena tusuk di dada
Cegah tawuran siswa SD di Purwakarta, Polisi bakal pimpin upacara sekolah
Belasan pelajar SMP di Tangerang digelandang Satpol PP usai terlibat tawuran
Ditantang tawuran via WhatsApp, puluhan pelajar bawa celurit, kapak hingga pedang
Bacok siswa sekolah lain, 3 pelajar di Depok ditangkap polisi
Miris, siswa SD di Purwakarta kedapatan bawa sajam diduga mau tawuran