Diduga korban salah tangkap, Suharto meninggal usai diseret polisi
Korban dituding sebagai jaringan narkoba. Sejumlah polisi lantas menyeret Suharto dalam kondisi sakit. Saat menuju mobil polisi, korban mengeluarkan darah. Polisi diduga langsung pergi sementara korban meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit.
Polisi Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Kepolisian Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, diduga telah melakukan salah tangkap kepada Suharto, warga Tempel Sukorejo Gang I, Surabaya. Korban juga diduga mengalami pemukulan yang menyebabkan pria berusia 68 tahun tersebut meninggal.
Dari informasi didapat, insiden salah tangkap dilakukan Satreskoba Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya terhadap Suharto terjadi Rabu (22/2) sekitar pukul 15.00 WIB di Tempel Sukorejo Gang I Surabaya.
Tiga polisi datang di Jalan Tempel Sukorejo Gang I mencari DF. Tetapi karena nihil, ketiga polisi menuju ke rumah Suharto, yang dianggap sebagai jaringan narkoba.
Di tempat Suharto, polisi melakukan penggeledahan rumahnya. Namun tidak ditemukan barang bukti. "Saat Pak Suharto, kami warga sini sudah bilang orang yang dimaksud dan dicari itu tidak ada di kampung ini. Tapi, justru polisinya itu marah-marah," terang salah satu tetangga Suharto, Dirman, Jumat (24/2).
Tidak hanya itu Suharto juga dibentak diseret untuk dibawa keluar dari rumah. Padahal saat itu korban sedang sakit. "Banyak warga yang bilang kalau Pak Suharto sedang sakit, tapi tetap aja diseret dibawa ke mobil," ucap Dirman.
Begitu napas Suharto tersengal dan mengeluarkan darah, salah satu polisi minta saksi membawa korban ke dalam rumah.
"wes gowoen ngaleh iki, aku gak butuh wong loro-loroen (bawa pergi saja, kita gak butuh orang sakit-sakitan)," ucap Dirman menirukan perkataan salah satu polisi.
Setelah kejadian itu, tiga polisi pergi. Sedangkan Suharto sendiri dibawa ke Rumah Sakit William Booth, Surabaya, untuk menjalani perawatan.
Namun perawatan yang dilakukan sejak Rabu (22/2) sore sekitar pukul 18.30 WIB tidak membuat kondisi korban membaik. Kamis (23/2) kemarin sekitar pukul 15.00 WIB, Suharto dinyatakan dokter meninggal.
Baru pada Jumat (24/2) ini tadi Suharto dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Putat Jaya. Dari kasus tersebut, hingga berita dikeluarkan polisi belum ada yang bisa dikonfirmasi.