Diduga Mengidap Hepatitis Akut, Anak 8 Tahun di Samarinda Meninggal Dunia
Anak diduga mengidap hepatitis akut meninggal di RSUD AW Sjahranie.
Kementerian Kesehatan RI melalui juru bicara dr Siti Nadia Tarmizi, Kamis (12/5) mengumumkan dua anak di Indonesia meninggal diduga menderita hepatitis akut misterius. Salah satunya di Kalimantan Timur. Anak itu meninggal sehari setelah lebaran Idulfitri.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Masitah membenarkan pasien anak itu berdomisili di Samarinda yang sedang dirawat di rumah sakit.
-
Apa itu hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus menular dan agen tidak menular yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal.
-
Bagaimana cara mencegah hepatitis? Vaksinasi adalah langkah utama dalam mencegah hepatitis, terutama untuk hepatitis A dan B.
-
Kapan Hari Hepatitis Sedunia diperingati? Pada tanggal 28 Juli setiap tahun, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran global mengenai hepatitis.
-
Di mana hepatitis dapat menyebar? Di antara penyebab utama hepatitis adalah infeksi virus, seperti hepatitis A, B, dan C, yang dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
-
Apa saja penyebab utama peradangan hati yang dikenal sebagai Hepatitis? Hepatitis adalah kondisi peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, paparan racun tertentu, dan kondisi medis lainnya.
-
Apa jawaban teka-teki nasi hepatitis MPLS? Nasi hepatitis dalam teka-teki konteks Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah nasi kuning.
"Benar ada (anak meninggal diduga hepatitis akut misterius), meninggal sehari setelah lebaran. Tapi itu masih dugaan. Meninggalnya di RSUD AW Sjahranie," kata Masitah dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (13/5).
Kemenkes melalui Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute Hepatitis Of Unknown Aetiology) tertanggal 27 April 2022.
"Kami sudah teruskan edaran Kemenkes itu untuk kewaspadaan. Kalau ada kasus ke arah itu (hepatitis akut misterius), ada form yang harus diisi. Namanya Sistem Kewaspadaan dan Respons atau SKDR. Jadi itu yang kam sosialisasikan ke faskes dan dinkes di kabupaten dan kota," ujar Masitah.
Sejauh ini, lanjut Masitah, belum ada lagi pasien anak dengan kecurigaan yang sama. "Sejauh ini belum, belum ada lagi. Kalau ada pasti dikabarkan. Tapi dirilis sesuai ketentuan. Kami di (Dinkes) provinsi hanya mengirimkan data dan nanti dirilis oleh Kemenkes untuk divalidasi," tambah Masitah.
Masitah juga mengingatkan kembali kewaspadaan terkait hepatitis akut itu dengan melakukan protokol kesehatan yang benar.
"Pencegahannya kita tetap mesti waspada. Penerapan protokol kesehatan itu pasti. Apalagi pandemi (COVID-19) belum dicabut kan? Jaga kebersihan saat santap makanan," sebut Masitah.
"Karena terkadang kalau kita makan di luar, tidak yakin ya dengan kebersihan piring, bagaimana mencucinya. Karena itu (hepatitis) menularnya lewat makanan dan feses ya. Jadi, agar anak-anak jangan dulu bermain ke tempat umum seperti playground, kolam renang. Ini penting bagi masyarakat untuk edukasi," tutup Masitah.
(mdk/ray)