Diduga Serangan Jantung, Pengemudi Motor Meninggal di Titik Nol Kilometer
Pasalnya jenazah DH sempat harus menunggu tim medis dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY untuk dievakuasi. Saat evakuasi pun tim medis harus menggunakan APD layaknya penanganan terhadap pasien Virus Corona.
Seorang pengendara sepeda motor berinisial DH (50) meninggal dunia saat berhenti mengantre lampu pengatur jalan di simpang empat Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Senin (30/3). DH diduga meninggal dunia karena serangan jantung.
Meninggalnya DH di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta ini sempat menjadi viral di media sosial. Banyak warganet yang menduga jika DH meninggal dunia karena Corona.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi dalam video viral tersebut? Video yang menampilkan seorang sopir truk video call dengan keluarga dan menyatakan tak memperbolehkan anaknya jadi polisi viral di media sosial. Video itu diambil di depan kantor Polsek Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.
-
Kenapa video ini menjadi viral? Video ini viral dan sukses bikin warganet ikut sedih.
Pasalnya jenazah DH sempat harus menunggu tim medis dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD DIY untuk dievakuasi. Saat evakuasi pun tim medis harus menggunakan APD layaknya penanganan terhadap pasien Virus Corona.
Kapolsek Gondomanan, Kompol Purwanto mengatakan, jika dari keterangan pihak keluarga, DH memang memiliki riwayat penyakit epilepsi dan jantung. Bahkan DH pun menurut pengakuan dari keluarga juga kerap pingsan saat penyakitnya kambuh.
"(Korban punya) riwayat sakit epilepsi, jantung dan sering pingsan. Itu (pengakuan) dari adik kandungnya. Adik kandungnya juga dari TKP tadi," katanya, Senin (30/3).
Dia menduga jika saat di simpang empat Titik Nol Kilometer itu penyakit DH kambuh. Kemudian DH pun ambruk dan tak sadarkan diri.
"Keluarganya (adik korban) tahu kalau kakaknya itu penyakitnya ayan, sering pingsan, jantung. Mungkin, pas di jalan itu ayane kumat (kambuh), terus semaput (pingsan), njuk bablas (terus meninggal)," jelasnya.
Sedangkan, Kasat Lantas Polresta Yogyakarta, AKP Imam Bukhori menjelaskan, dari keterangan saksi, korban DH saat kejadian sedang berhenti di lampu merah. Tiba-tiba saat itu korban ambruk dan tergeletak di jalan dengan kondisi tertindih sepeda motor.
"Informasi dari masyarakat yang melihat si korban jatuh sempat kejang-kejang, kemudian sempat sesak napas. Anggota langsung menelpon ambulans ke lokasi setelah dicek korban sudah meninggal," terangnya.
Dia menjabarkan jika sebagai langkah antisipasi dan kewaspadaan maka tim evakuasi pun menggunakan perlengkapan standar untuk penanganan virus Corona. Selanjutnya, sambung Imam, jenazah korban pun dibawa ke RSUP Dr Sardjito untuk penanganan selanjutnya.
(mdk/fik)