Digigit anjing rabies, dua bocah di Bangli sekarat
Keduanya tiba-tiba digigit saat sedang bermain di depan rumahnya.
Warga Dusun Sideparna, Desa Yangapi Tembuku, Kabupaten Bangli di Bali, tadi sore geger. Ini setelah anjing milik Made Cikra, mengamuk dan menggigit tiga orang sekaligus. Bahkan dua di antaranya seorang bocah, hingga harus dirawat di RSUD Bangli.
Dua bocah yang mengalami luka gigitan cukup serius ini, I Gede Guna (8) dan Kadek Arta (7). Sedangkan Kadek Keted (39) hanya mengalami gigitan biasa. Kendati demikian, ketiganya tetap menjalani perawatan lantaran diduga kuat anjing berbulu hitam ceking yang menggigit itu terjangkit virus rabies.
Informasi sejumlah warga setempat, anjing milik Pak Cakra memang sangat galak. Namun apes saat itu, anjing terlepas dari ikatannya dan keluar rumah. Sekitar pukul 18.00 WITA, kedua bocah adik kakak yang sedang asyik bermain depan rumahnya secara tiba-tiba diserang anjing 'gila' ini.
Mendengar teriakan dan tangisan kedua bocah itu, tetangga korban Kadek Keted langsung keluar rumah dan berusaha mengusir anjing yang makin beringas menyerang bocah malang ini. Namun apes, ia justru mendapat gigitan pada tangannya yang berusaha mengusir anjing dengan kayu.
Tak lama kemudian, pemilik anjing itu keluar rumah dan secepatnya mengamankan ketiga korban yang sudah tak berdaya. "Anjing itu mestinya dibunuh, bukan dibiarkan. Gara-gara anjing bikin hubungan antar tetangga jadi tak harmonis," keluh orangtua bocah itu di RSUD Bangli, Kamis (18/12).
Mendapat laporan kejadian ini, Kadis Peternakan dan Perikanan darat, Pemkab Bangli, Ir Alit Parwata saat dikonfirmasi mengaku sudah mengambil tindakan terhadap anjing milik Cakra. Untuk mengetahui apakah anjing tersebut positif atau tidak terjangkit rabies, pihaknya sudah membawa organ yakni otak anjing tersebut untuk diteliti petugas laboratorium di Denpasar.
"Kita langsung ambil tindakan begitu mendengar laporan. Anjing tersebut sudah kita ambil samper otaknya dan kita teliti di Denpasar untuk tahu tidak positif rabies," kata Alit Parwata.
Sementara itu, Kepala Dusun Sideparna, Ketut Swandika yang ditemui saat mengantar korban ke RSUD Bangli mengatakan dengan kejadian ini pihaknya akan mengajukan vaksinasi massal di daerahnya. Jika itu anjing liar sudah tentu akan ditembak mati.
"Berkaca dari kasus ini, kami berharap agar dinas P2 melakukan vaksinasi massal dan bila perlu melakukan eliminasi terhadap anjing liar yang ada di wilayah kami," imbuh Swandika.