Diimingi permen, bocah SD dicabuli sahabat bapaknya sendiri

Diimingi permen, bocah SD dicabuli sahabat bapaknya sendiri. Peristiwa ini diketahui setelah orangtua korban yang telah melaporkan tindak pencabulan yang dialami putrinya ke pihak Polresta Denpasar.

Bocah kelas 2 SD di Bali jadi korban kekerasan seksual berulang kali. Itu dialami oleh korban sebut saja Melati (8) yang tinggal di wilayah Metro Denpasar, Bali.

Peristiwa ini diketahui setelah orangtua korban yang telah melaporkan tindak pencabulan yang dialami putrinya ke pihak Polresta Denpasar.

Dalam laporan nomor Polisi; Lp-B/829/V/2017/Bali/Resta Dps. Tertuang bahwa dirinya memergoki putri kesayangannya dalam keadaan bugil di kamar bersama pelaku Martinus (41). Itu dilakukan di rumah kontrakan korban. Ironisnya, pelaku adalah sahabat dari bapak korban.

"Saya dapati anak saya telanjang. Dia (pelaku) juga telanjang. Saya langsung tarik anak saya keluar kamar," ungkap orangtua Melati tertuang dalam laporannya di Polresta Denpasar, Selasa (30/5) Bali.

Informasi dari seorang petugas di Polresta Denpasar, pelaku sudah diamankan. Tidak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan visum pada korban.

"Dalam melakukan aksinya, korban kerap diimingi dengan uang dan permen," tutur petugas ini di Polresta Denpasar.

Keterangan sementara pelaku, aksi biadabnya sudah berulang-ulang dilakukan hingga tidak mengingat berapa kali sejak sebulan ini.

Korban yang terlihat banyak bicara ini tidak terlihat takut saat dimintai keterangan oleh petugas. Dengan didampingi kedua orangtua korban, Ia selalu diingatkan untuk tidak cerita ke orangtuanya oleh pelaku.

Diakuinya juga, dirinya sering ditelanjangi dan diciumi oleh pelaku. Untuk semua itu, korban mengaku diberi uang dan permen. Soal berapa jumlah uang yang diberikan, korban hanya mengingat tidak lebih dari Rp 10 ribu.

Orangtua korban juga mengaku sempat membawa ke Puskesmas terdekat memeriksakan kondisi kelamin putrinya. Hasilnya ada kerusakan dan luka robek pada organ vital korban.

Kasubbag Humas Polresta Denpassar AKP Sugriwo membenarkan terkait adanya laporan dan penangkapan terhadap pelapor. Dirinya meyakinkan bahwa kasus ini akan jadi atensi serius pihak Polresta Denpasar.