Diisukan meninggal, polisi korban penyerangan di Gowa membaik
Luka akibat senjata tajam di tubuh Mus Muliadi juga mulai mengering.
Salah satu polisi korban penyerangan orang tak dikenal terjadi pada Kamis (2/7) dini hari, Brigpol Mus Muliadi (35 tahun) diisukan meninggal sejak kemarin. Berita itu berembus setelah rekannya sesama anggota Patroli Kota (Patko) Sabhara Polres Gowa, Sulawesi Barat, Brigpol Irvanuddin, tewas akibat luka bacok cukup parah.
Kondisi suami dari Rusni ini justru membaik. Rasa nyeri, muntah-muntah, dan pusing akibat trauma capitis yang diidapnya mulai berkurang.
"Tiap hari kondisi korban ini dalam pemantauan dokter. Selain muntah, pusing dan nyerinya mulai berkurang, luka-lukanya juga mulai mengering," kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Bhayangkara Polda Sulsel, Kombes Polisi dr Budi Heriyadi, Jumat (3/7).
Adapun luka didapat Mus Muliadi adalah luka bacok di bagian paha, punggung, pantat dan bagian belakang kepala atau leher. Dia salah satu dari tiga korban penyerangan puluhan orang tak dikenal terjadi Kamis dini hari. Sementara sejawatnya, Brigpol Irvanuddin, tewas di pos polisi tempat mereka tengah bertugas. Sedangkan Bripda Usman saat ini telah diizinkan pulang dan menjalani rawat jalan. Dia mendapat luka bacok juga di bagian kepala belakang.
Hingga saat ini, kata Budi, Mus Muliadi belum dimintai keterangan oleh penyidik karena masih menunggu korban pulih terlebih dahulu.
Siang ini, puluhan anggota Sabhara Polres Gowa memadati kamar nomor 10 di ruang Merak, RS Bhayangkara, tempat Brigpol Mus Muliadi dirawat. "Dua hari Mus Muliadi diisukan meninggal. Kasihan. Padahal masih hidup dan sudah agak baikan," kata Aiptu Jamaluddin, anggota Sabhara Polres Gowa yang datang menjenguk rekannya itu bersama para anggota Sabhara lain.