Dijual mahal, mobil dinas bekas Jokowi tak laku lelang dan mangkrak
Panitia mematok harga Rp 158 juta, padahal pasarannya Rp 90 jutaan.
Mobil Toyota Camry buatan tahun 2002 yang pernah digunakan Joko Widodo (Jokowi) saat menjabat wali kota Solo, kini mangkrak. Kendaraan dinas tersebut pernah ditawarkan Rp 158 juta, saat digelar lelang beberapa bulan lalu. Namun dari ratusan peserta lelang tak satu pun yang mengajukan penawaran. Pasalnya harga yang ditawarkan jauh di atas pasaran yang hanya berkisar Rp 90 juta.
Pejabat Wali Kota Solo Budi Suharto mengatakan, saat ini pihaknya belum akan mengevaluasinya. Sebab menurutnya, harga yang ditawarkan sudah realistis, terlebih penentuan harga mobil dilakukan oleh tim yang dibentuk panitia lelang.
"Kami baru akan mengevaluasi harga taksiran kendaraan, jika lelang kedua ini tidak menghasilkan pemenang. Saya berharap lelang ulang nanti bisa ada pemenangnya. Kalau memang tidak laku, akan dievaluasi nilai taksirannya," ujar Budi kepada wartawan, Jumat (28/8).
Selain mobil dinas Jokowi, terdapat dua unit mobdin Pemerintah Kota (Pemkot) yang gagal lelang dan kondisinya mangkrak. Namun Pemkot berencana mengoperasikan kembali mobdin tersebut untuk operasional badan usaha milik daerah (BUMD).
"Dua mobil bekas yang lainnya adalah mobil pimpinan dewan. Saat ini ada di tempat parkir basement komplek Balai Kota Solo," ucapnya.
Dari hasil pengecekan, Budi mengatakan kondisi mobil masih bagus dan akan dioperasikan lagi sebagai kendaraan dinas BUMD. Sesuai rencana, lanjut Budi, mobil yang tak laku akan digunakan untuk kendaraan operasional Solo Techno Park (STP). Budi memilih mobil bekas pimpinan dewan jenis Toyota Corolla Altis bernopol AD 9501 HU untuk STP.
"Mobil tersebut bisa digunakan sebagai operasional STP sampai Pemkot membuka kembali lelang kendaraan dinas," pungkasnya.