Dikeroyok POM TNI AL, ada bekas jejak sepatu di wajah Kompol Arsya
Kondisi korban masih memprihatinkan. Banyak luka lebam di sekujur tubuhnya.
Kondisi Kompol Teuku Arsya Khadafi anggota polisi Polda Metro Jaya yang mengalami pengeroyokan oleh sejumlah anggota Polisi Militer TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2) dini hari kemarin masih memperihatinkan. Beberapa bagian tubuhnya masih terlihat lebam akibat bogem mentah dari anggota TNI AL.
"Kondisinya masih menunjukkan lebam-lebam kayak bekas luka dalam," kata anggota Komisi Kepolisian Nasional Adrianus Meilala usai menjenguk Arsya, Senin (9/2) malam.
Adrianus mengatakan, kondisi tersebut dilihatnya saat menjenguk langsung perwira menengah tersebut di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Gatot Subroto, Jakarta. Namun dengan pertimbangan keselamatan sehingga Kompol Arsya belum bisa ditemui awak media untuk dimintai keterangan.
"Kita tadi sudah minta (difoto) tapi dia bilang jangan dan itu hak dia dong," kata Adrianus.
Ditemui di tempat sama anggota Kompolnas lainnya, Muhammad Nasser mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, saat bersama Adrianus, dia melihat kondisi memperihatikan pada wajah dan beberapa bagian tubuh Kompol Arsya.
"Jadi dia mengalami trauma yang luas akibat benda tumpul. Ada banyak lebam di seluruh wajah dan leher kemudian punggung belakang," ujarnya.
"Yang di muka itu ada bekas jejak sepatu," timpal Adrianus.
Sama dengan rekannya, kondisi Kompol Budi Hermanto juga mendapat luka cukup serius. Namun menurut Nasser, luka Kompol Budi tak separah Kompol Arsya.
"Kompol Budi Hermato juga mengalami luka-luka pemukulan namun tidak separah Kompol Arsya," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua polisi anggota Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto, serta seorang rekannya pada Jumat (6/2) dinihari terlibat keributan dengan sejumlah anggota Polisi Militer TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Pusat.
Menurut penjelasan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polda Metro.
Rikwanto mengatakan, Arsya dan Budi saat itu sedang dalam tugas menyelidiki lokasi hiburan malam itu. Kemudian aparat TNI AL sedang mengadakan razia tidak percaya keduanya adalah polisi yang tengah melakukan penyelidikan. Lantas rombongan anggota TNI ini membawa keduanya ke POM TNI dan memukulinya.
"TNI ada tiga puluh orang lebih. Polisi sudah menunjukkan surat perintah tapi enggak diterima lalu ada pemukulan sampai babak belur," kata Rikwanto.