Din Syamsuddin: Moeldoko Layak Dipecat Jokowi
Ia pun menyarankan sebaiknya pemerintah tidak menerima hasil KLB Sumut itu. Jika disahkan pemerintah maka menjadi preseden buruk dan tercipta kegaduhan nasional.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko layak dipecat karena merusak citra Presiden Joko Widodo. Sebabnya, adalah upaya pendongkelan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Moeldoko didapuk sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) Sumatera Utara.
Guru Besar Pemikiran Politik Islam FISIP UIN Jakarta mempertanyakan, apakah Moeldoko bergerak atas seizin Jokowi selaku atas. Jika diberi restu maka Presiden telah merusak tatanan demokrasi.
-
Apa sikap AHY yang dipuji oleh Sudirman Said? Mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik Juru Bicara Bacapres Anies Baswedan Sudirman Said memuji sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengajak kader memaafkan dan move on fokus menyongsong peluang menuju Pilpres 2024.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kapan Syeikh Ahmad Yassin dibunuh? Tanggal 22 Oktober 2004, saat itu Syeikh Ahmad Yassin baru meninggalkan masjid setelah Salat Subuh. Jet Tempur F-16 Israel sengaja terbang di atas Gaza untuk menyamarkan suara Helikopter Apache yang akan melakukan misi pembunuhan.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Siapakah Mbah Buyut Modjo? Sosok yang dimakamkan di sini dikenal dengan sebutan Mbah Buyut Modjo. Mengutip Instagram @lovesuroboyo, ia adalah sesepuh yang melakukan babat alas di wilayah Kaliasin, Kota Surabaya.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.
"Penting untuk dipertanyakan apakah keterlibatan Jenderal (Purn) Moeldoko pada KLB tersebut sudah seizin Presiden Joko Widodo sebagai atasannya atau tidak? Jika Presiden Joko Widodo mengizinkan atau memberi restu maka dapat dianggap Presiden telah mengintervensi sebuah partai politik dan merusak tatanan demokrasi," kata Din dalam keterangannya, Senin (8/3).
Din menilai, Moeldoko layak dipecat jika bergerak sendiri. Selain itu, dengan menjadi pimpinan partai politik, tugasnya sebagai Kepala Staf Kepresidenan akan terganggu.
"Jika beliau tidak pernah mengizinkan maka Jenderal (Purn) Moeldoko layak dipecat dari KSP karena merusak citra Presiden, dan jika dia memimpin partai politik maka akan mengganggu pelaksanaan tugasnya sebagai KSP," kata Din.
Ia pun menyarankan sebaiknya pemerintah tidak menerima hasil KLB Sumut itu. Jika disahkan pemerintah maka menjadi preseden buruk dan tercipta kegaduhan nasional.
"Maka yang tepat dan terbaik bagi Pemerintah adalah menolak keputusan KLB tersebut. Jika Pemerintah mengesahkannya maka akan menjadi preseden buruk bagi pengembangan demokrasi Indonesia, dan menciptakan kegaduhan nasional," katanya.
Sebelumnya, kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono dikudeta lewat Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3). Kongres tersebut mengusung tema 'Kembali ke Asal: Demokrat yang Demokratis'.
Meski DPP Partai Demokrat menyatakan KLB tersebut adalah ilegal, kongres tersebut memutuskan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) demisioner. Kemudian, KLB menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat periode 2021-2025.
Baca juga:
PKS Harap Tak Ada Tangan Kekuasaan Terlibat di Konflik Demokrat
Cegah Istana Terseret Konflik Demokrat, Jokowi Diminta Pecat KSP Moeldoko
Rela Berdarah untuk AHY
AHY Ditanya Jika Bertemu KLB Deli Serdang di KemenkumHAM: Ya Senyumin Aja
Datangi Kemenkumham, AHY Bawa Berkas Otentik Buktikan KLB Deli Serdang Ilegal
Bawa Ratusan Dokumen, AHY Pimpin Rombongan Menuju Kemenkum HAM