Dinas pendidikan gagas penggabungan mata pelajaran
Contohnya, penggabungan pelajaran IPA dan IPS.
Perubahan kurikulum untuk tahun ajaran 2013 sudah selesai masa uji coba sejak 23 Desember lalu. Uji coba dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Uji coba tersebut telah dilakukan Dinas Pendidikan dan lembaga swadaya masyarakat.
Perubahan kurikulum ini hanya berlaku pada tingkat kelas I, IV, VII dan X. Hal ini ditujukan untuk mengurangi jumlah mata pelajaran yang berjumlah relatif banyak.
"Semua sekolah, kurikulum tahun 2013 berbasis kompetensi, tingkat satuan pendidikan. Kaitannya dengan jumlah jam mata pelajaran akan ada penyesuaian, bukan pengurangan tapi penggabungan," ujar Kepala Dinas pendidikan Taufik Yudhi Mulyanto usai menerima audiensi Forum Musyawarah Guru Jakarta (FMGJ) di Balai Kota Jakarta, Jumat (28/12).
Pelaksanaan perubahan kurikulum akan dimulai pada tahun ajaran baru bulan Juli 2013. "Dimulai pada tahun ajaran baru bulan Juli, akan dimulai sebagai awal kelas I, IV, VII, X ini ditentukan oleh Kemendikbud. Kami di wilayah sebagai operator. Uji publik berakhir 23 Desember berakhir," jelasnya.
Pengurangan tersebut, kata Taufik, karena kurikulum sebelumnya dianggap banyak mata pelajaran. Di sisi lain, modulnya tetap ada dari dua mata pelajaran, selain itu gurunya juga harus jalan.
"Mata pelajaran kita relatif banyak. Jam sama, hal ini untuk mengembangkan analisa, sintesa, penguasaan materi," tandasnya.
Taufik mencontohkan, penggabungan pelajaran IPA dan IPS. Dua pelajaran itu masih diajarkan dalam waktu yang sama tanpa menghilangkan dua mata pelajaran tersebut. Tapi soal teknis penggabungan mata pelajaran, Taufik belum bisa menjelaskan secara detail karena masih menunggu hasil dari Kemendikbud.