Dinkes yakin Solo bebas dari peredaran vaksin palsu
Mereka menyatakan hanya menerima vaksin dari Biofarma.
Dinas Kesehatan Kota (DKK) memastikan Kota Solo bebas dari peredaran vaksin palsu. Sebab, rantai distribusi vaksin di kota itu telah dikunci, sehingga seluruh penggunaan vaksin dikirim langsung oleh DKK.
"Saya menjamin tidak ada vaksin palsu yang masuk ke Kota Solo. Mulai dari distributor ke tangan fasilitas kesehatan (faskes) milik pemerintah dan swasta sudah kami kunci," kata Kepala DKK, Siti Wahyuningsih, Senin (27/6).
Siti mengatakan, pendistribusian vaksin di Solo menggunakan rantai dingin. Artinya, penyimpanan vaksin terjamin dari tempat penyimpanan, suhu, dan listriknya juga tidak boleh mati. Selain itu, sambung Siti, distribusi juga telah terjamin dari Biofarma selaku produsen vaksin resmi ditunjuk pemerintah, disalurkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi. Kemudian dilanjutkan ke DKK dan didistribusikan ke Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.
Sedangkan faskes swasta, kata Siti, biasanya juga mengambil dari DKK. Pihaknya tidak pernah membeli vaksin dari luar. Apalagi di Kota Solo juga tidak ada pembelian vaksin.
"Masyarakat tidak perlu resah. Kami mengimbau kepada warga untuk tetap mengikuti wajib vaksin sesuai yang ditetapkan Pemerintah. Imunisasi wajib bagi bayi meliputi imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin), Hepatitis B, Polio, Diphteria Pertussis Tetanus (DPT), dan campak. DKK membuka layanan pengaduan bagi masyarakat terkait layanan vaksinasi," ucap Siti.
Siti menambahkan selama ini setiap pelaksanaan imunisasi tercatat secara administrasi. Sehingga jika ada permasalahan dengan vaksin disuntikkan, maka kesalahan obat dapat ditelusuri.
"Kita bisa menelusuri kalau ada kesalahan karena semua tercatat. Apakah kesalahan vaksinasi di faskes tingkat bawah, DKK atau ruang pendinginan Dinkes Provinsi bakal diketahui," ujar Siti.