Dipimpin Mantan Penasihat KPK, Massa GNKR Kembali Demo Kawal Sidang MK
Para peserta diinstruksikan oleh Abdula Rasyid Abdullah untuk membacakan doa kemudian dilanjutkan dengan orasi. Hingga saat ini, itu orasi masih berlangsung dengan kondusif.
Sejumlah massa kembali melakukan demonstrasi mengawal jalannya sidang sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK). Massa mengatasnamakan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) itu menggelar demonstrasi di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (18/6) siang.
Pantauan Liputan6.com di lokasi, massa itu dipimpin oleh satu mobil komando terkonsentrasi di depan Gedung Indosat. Tidak terlihat penjagaan yang ketat dengan membentuk barikade polisi demi menjaga aksi tersebut.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak gugatan Pilpres? Momen kunjungan kerja ini berbarengan saat Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak gugatan Pilpres diajukan Kubu Anies dan Ganjar.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
Aparat keamanan yang terdiri dari polisi dan TNI hanya duduk-duduk dan berjaga. Massa yang sebagian besar merupakan ibu-ibu ini terlihat tanpa lelah berdiri di tengah terik matahari.
Terlihat pula Abdula Rasyid Abdullah selaku Ketua Panitia Ijtima Ulama dan mantan penasihat KPK Abdullah Hehamahua dalam aksi tersebut.
Dalam aksi tersebut, para peserta diinstruksikan oleh Abdullah Rasyid Abdullah untuk membacakan doa kemudian dilanjutkan dengan orasi. Hingga saat ini, itu orasi masih berlangsung dengan kondusif.
Massa Doakan Presiden Mesir
Aksi massa sidang sengketa gugatan Pilpres 2019 kembali digelar di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini, Selasa, 18 Juni 2019. Di saat yang sama, aksi massa digelar di sekitar Gedung MK, tepatnya di depan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, orator yang tidak diketahui bernama Edi Mulyadi mengajak massa aksi untuk mendoakan atas meninggalnya mantan presiden Mesir yang dipilih secara demokratis, Muhammad Morsi.
"Semoga Allah menerima amalan ibadah beliau. Semoga Allah beri lapang yang luas di kuburnya, semoga perjuangan beliau bisa kita jadikan contoh," harap Edi Mulyadi.
Ia pun mengajak massa aksi untuk membacakan Surat Al Fatihah untuk mendoakan Morsi.
"Mari kita bersama-sama membacakan Al Fatihah untuk beliau," instruksinya.
Sebelumnya diketahui, mantan Presiden Mesir dari Partai Kedaulatan dan Keadilan yang terafiliasi dengan kelompok Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood), Muhammad Morsi meninggal dunia di tengah-tengah persidangan kasus yang menjerat dirinya.
Dikutip dari BBC, Senin (17/6), Morsi tumbang saat berbicara di persidangan terkiat kasus tuduhan spionase karena melakukan kontak dengan organisasi kemerdekaan Palestina, Hamas. Ia diketahui berbicara selama lima menit sebelum kemudian tumbang di tengah-tengah persidangan.
Ia dinyatakan meninggal saat di rumah sakit pada pukul 16.50 waktu setempat.
Morsi diketahui sebagai presiden pertama Mesir yang dipilih secara demokratis setelah tumbangnya diktator Husni Mubarak. Pada Pemilu pertama Mesir usai Arab Spring yang digelar 2012, Morsi berhasil meraup suara sebanyak 51,7 persen.
Ia kemudian dikudeta oleh militer Mesir yang dipimpin oleh Jenderal Abdel Fattah al Sisi pada 3 Juli 2013. Para pendukung Morsi menggelar demonstrasi yang terpusat di halaman Masjid Rabaa al Adawiyah.
Selama sebulan lebih mereka mendirikan tenda-tenda di sana untuk menolak kudeta tersebut. Sampai pada tanggal 14 Agustus 2013, yakni saat mereka dibubarkan secara paksa oleh otoritas keamanan Mesir dengan cara ditembaki. Kejadian tersebut menurut Human Rights Watch menyebut aksi tersebut sebagai aksi pembantaian terbesar kala itu.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Poin-Poin 'Tangkisan' Kubu Jokowi Soal Gugatan Prabowo di Depan Hakim MK
Ekspresi Peserta Sidang Kedua Sengketa Pilpres 2019
Massa Aksi Sidang Sengketa Pilpres 2019 Serukan Pesan Moril untuk Hakim MK
Jika Tak Ramai Hoaks Selama Sidang MK, Kominfo Pastikan Tidak Batasi Akses Medsos
Kubu Jokowi-Ma'ruf Pertanyakan Klaim Kemenangan Prabowo-Sandi Kerap Berubah
Tim Hukum Jokowi-Ma'ruf Tanggapi Permohonan Prabowo-Sandi di MK
Yusril Singgung Post Truth Politics di Sidang MK