Dirawat di Singapura, kondisi Novel Baswedan semakin membaik
Novel disiram air keras usai menjalankan salat Subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Selasa (11/4). Novel disiram air keras oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor di dekat rumahnya. Air keras itu mengenai satu mata Novel.
Kondisi penyidik senior KPK Novel Baswedan membaik pascamengalami serangan penyiraman air keras. Novel saat ini berada di Singapura buat menjalani perawatan terhadap matanya.
"Alhamdulillah semakin membaik," kata kakak Novel, Taufik Baswedan, yang berada di Singapura ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat, Kamis (13/4).
Novel disiram air keras usai menjalankan salat Subuh di masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Selasa (11/4). Novel disiram air keras oleh dua orang yang berboncengan sepeda motor di dekat rumahnya. Air keras itu mengenai satu mata Novel.
Novel lalu dilarikan ke RS Mitra Keluarga Kelapa Gading kemudian dipindahkan ke RS Jakarta Eye Center (JEC) untuk mendapatkan perawatan intensif. Selanjutnya pada Rabu (12/4), dia diterbangkan ke salah satu rumah sakit di Singapura.
"Saat ini matanya masih bisa melihat walau belum bisa maksimal," kata Taufik.
Sebelumnya, dokter Johan A Hutauruk yang menangani Novel di JEC, mengatakan mata kanan Novel sudah dapat melihat 30 persen, sedangkan mata kiri masih lebih sedikit persentasenya.
"Kata dokter, setelah dua hari di sini baru ada kabar untuk tindakan yang akan diambil," kata Taufik.
Artinya baru pada hari ini dokter akan memutuskan tindakan medis yang akan diterapkan dalam pengobatan Novel. Menurut Taufik, seluruh biaya pengobatan Novel ditanggung KPK.
"Iya, biaya ditanggung KPK," kata Taufik.
Hingga saat ini polisi masih mencari dua pelaku penyerangan Novel. Polisi mendapatkan barang bukti berupa cangkir sebagai wadah untuk menyimpan air keras dari Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Belakangan diketahui, cairan yang disiramkan ke Novel berjenis asam sulfat.