Disebut gabung ISIS di Turki, Soraiyah minta namanya direhabilitasi
Soraiyah mengatakan tidak pernah mengenal yang namanya ISIS, apalagi ikut-ikutan terlibat dalam jaringannya.
Namanya tercatut salah satu 16 Warga Negara Indonesia (WNI) yang hilang dan ditangkap polisi di Turki, karena diduga bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suria (ISIS), Soraiyah Cholid, warga Jalan Ampel Melati I/15, Surabaya, Jawa Timur mengaku kaget. Dia pun meminta namanya direhabilitasi (dipulihkan).
Perempuan keturunan Arab yang mengaku mengontrakkan rumahnya dan pindah di Jalan Sutorejo Tengah V/51, Surabaya itu, mengatakan tidak pernah mengenal yang namanya ISIS, apalagi ikut-ikutan terlibat dalam jaringannya.
"Berita itu (mencatutkan namanya ikut ISIS di Turki) tidak benar. Saya sendiri kaget waktu dikabari oleh tetangga kalau nama saya disebut-sebut hilang di Turki dan bergabung dengan ISIS. Untuk itu saya minta nama baik saya dipulihkan," keluh janda anak dua ini saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (13/3).
Dia juga mengatakan, pasca diberitakan menghilang di Turki, rumahnya di Sutorejo Tengah mulai ramai dikunjungi beberapa petugas kelurahan setempat untuk menanyakan masalahnya. Bahkan keluarganya yang di Arab Saudi, berkali-kali menelepon untuk menanyakan hal yang sama.
"Paman dan bibi saya yang tinggal di Arab Saudi juga telepon, nanya kebenaran berita itu. Ya saya jawab nggak bener. Saya ada di rumah dan tidak kemana-mana," ucapnya.
Dan atas kejadian itu, perempuan kelahiran 1974 ini berniat melapor ke polisi, dengan alasan takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab, saat ini, namanya tercatat sebagai anggota jaringan ISIS. "Kalau Ibu saya sudah pulang dari Lombok untuk menjenguk nenek saya, saya akan melapor ke polisi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, pada 24 Febuari lalu, 16 dari 25 WNI yang mengikuti Smailing Tour, dikabarkan memisahkan diri dari kelompoknya saat tiba di Bandara Internasional Ataturk. Mereka menumpang Turkish Airline TK-67.
Hingga jadwal kepulangannya ke Indonesia pada 4 Maret, ke 16 WNI ini tak kunjung kembali. Selanjutnya, Kamis kemarin (12/3), mereka dikabarkan ditangkap kepolisian setempat ketika hendak menyeberang ke Suriah.
16 WNI yang dikabarkan hilang dan bergabung dengan ISIS itu antara lain; enam orang asal Surakarta, yaitu; Utsman Mustofa Mahdamy, Sakinah Syawie M. Tafsir, Fauzi Umar Salim, Hafid Umar Babher, Utsman Hafid dan Atikah Hafid.
Sedangkan 10 lainnya asal Surabaya, yaitu; Tsabitah Utsman Mahdamy, Salim Muhamad Attamimi, Soraiyah Cholid, Hamzah Hafid, Jusman Ary, Ulin Isnuri, Humaira Hafshah, Urayna Afra, Aura Kordova dan Dayyan Akhtar.