Diserang Isu Poligami, Bakal Calon Gubernur Sulsel Andi Sulaiman Bawa Istri Daftar ke KPU
Pasangan Andalan Hati memang tengah diserang dengan berbagai maca fitnah dan tudingan.
Bakal Calon Gubernur Sulsel Andi Sudriman Sulaiman membawa istrinya Naomi Octarina saat mendaftar peserta Pilkada Sulsel di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel. Hal itu, untuk membantah isu poligami menerpa adek Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ini.
Bahkan, saat deklarasi pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Andi Sudirman memperkenalkan istrinya di depan relawan dan partai politik (parpol) pengusung dirinya.
- Bawaslu Panggil Suswono Kedua Kalinya Buntut Ucapan ‘Janda Kaya Nikahi Pria Nganggur’
- Kiai NU Doakan Andika-Hendi Terpilih Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng
- Sisi Lain Luluk Nur Hamidah Calon Gubernur Jatim 2024, Sering Lakukan Kegiatan Seru Bersama Suami, Mulai Pelesiran hingga Panco
- Andra-Dimyati Borong 10 Parpol di Pilkada Banten, Sisa PDIP dan Golkar
"Yang saya hormati banggakan tokoh masyarakat yang hadir, para pimpinan partai politik, teman-teman kader, serta relawan. Dan Wabilkhusus istri saya tercinta yang hadir pada hari ini. Satuji (cuma satu)," ujar mantan Wakil Gubernur Sulsel ini.
Lebih lanjut, Andi Sudirman menyampaikan bahwa dirinya yang maju lagi dalam kontestasi Pilgub Sulsel 2024 berpasangan dengan Fatmawati Rusdi, akan fokus pada program yang ditawarkan kepada masyarakat. Tidak untuk mencari-cari kesalahan kandidat lain, apalagi menjatuhkan dengan fitnah.
"Tekad kami adalah membangun Sulsel maju dan berkarakter," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya pasangan Andalan Hati memang tengah diserang dengan berbagai maca fitnah dan tudingan. Salah satunya adalah isu poligami yang dilakukan Andi Sudirman.
Menanggapi itu, Juru Bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim telah mengecam fitnah poligami tersebut.
Tudingan poligami dianggap sebagai serangan untuk merusak citra Andi Sudirman yang diunggulkan sejumlah survei sebagai kandidat terkuat Pilgub Sulsel 2024.
"Ini fitnah yang sangat keterlaluan, karena sudah menyerang harkat dan martabat seseorang," kata Ramli, beberapa waktu lalu.