Disinggung Pilihan Capres, Ratna Sarumpaet Angkat Dua Jari
Disinggung Pilihan Capres, Ratna Sarumpaet Angkat Dua Jari. Ratna pun berharap pemilu kali ini berlangsung aman dan damai.
Terdakwa Ratna Sarumpaet menjalani persidangan atas kasus penyebaran berita bohong atau hoaks di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan,. Seusai persidangan, Ratna membocorkan presiden dan wakil presiden yang akan dipilihnya pada 17 April 2019 mendatang.
"Pilihan saya tetap lah," kata Ratna sembari mengangkat dua jari, Selasa (9/4).
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Kenapa Prasasti Huludayeuh penting? Di masa itu, Prabu Siliwangi melalui program kerajaannya memiliki sejumlah proyek terkait infrastruktur seperti parit untuk kebutuhan pertahanan ibu kota Pakuan, membuat monumen gunungan, menggencarkan perkerasan jalan, menyelamatkan hutan lindung dan sebagainya.
Ratna pun berharap pemilu kali ini berlangsung aman dan damai. "Mudah-mudahan damai, baik-baik saja semua," ucap Ratna.
Sebelumnya, Ratna mendengarkan keterangan Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Ruben TJ.
Dalam kesaksiannya, Said Iqbal mengungkapkan tiga reaksi Prabowo Subianto setelah mendengar keterangan Ratna Sarumpaet yang mengaku korban penganiayaan. Pertama, Prabowo menyarankan melaporkan ke pihak berwajib.
"Saya ingat satu, sebaiknya lapor polisi dan lakukan visum karena ini adalah penganiayaan. Sekali lagi kita tidak tahu bahwa itu adalah sebuah kebohongan," ucap Iqbal.
Kedua, Prabowo menekankan demokrasi harus damai dan adil.
"Prabowo cerita tidak boleh ada kekerasan di dalam demokrasi. Tidak boleh violence, victims," ucap dia.
Ketiga, Prabowo bersedia menemui Kapolri untuk meminta kasus penganiayaan Ratna Sarumpaet segera ditangani. "Kalau memang ada sesuatu yang dirasakan oleh kak Ratna dengan polisi. Pak Prabowo bersedia ketemu pak Kapolri menyampaikan hal ini," tutur Said.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ratna Sarumpaet Pasrah Penangguhan Penahanannya Ditolak Hakim
Said Iqbal Mengaku Diminta Kirim Foto Lebam Ratna ke Ajudan Prabowo
Keakraban Ketua KPSI & Ratna Sarumpaet Bertemu di Sidang Kasus Hoaks
Tiga Sikap Prabowo Usai Ratna Sarumpaet Cerita Dianiaya
Telepon Said Iqbal, Ratna Ngaku Dianiaya dan Minta Dipertemukan dengan Prabowo