Ditahan KPK, Bupati Bandung Barat sebut 'Saya jalani proses hukum'
Dia enggan menjawab saat ditanya terkait kasus yang menyeretnya ke KPK. Abu Bakar hanya menyebut akan mengikuti proses hukum
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Bandung Barat Abu Bakar di rumah tahanan (rutan) Guntur, Kamis (12/4). Abu Bakar ditahan usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan suap.
"ABB (Abu Bakar) ditahan di rutan Pomdam Jaya Guntur untuk 20 hari ke depan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Kamis (12/4).
-
Bagaimana KPK menangkap Bupati Labuhanbatu? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Kenapa Bupati Labuhanbatu ditangkap oleh KPK? KPK telah menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Kapan KPK menahan Bupati Labuhanbatu? Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan sejumlah uang hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga di Gedung Merah Putih, Jakarta, Jumat (12/1/2024).
-
Kapan Bupati Labuhanbatu ditangkap KPK? Keempatnya ditetapkan tersangka usai terjaring operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis, 11 Januari 2024 kemarin.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Apa yang dilakukan KPK terkait kasus suap di Basarnas? KPK resmi menahan Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan (MG). Mulsunadi merupakan tersangka pemberi suap terhadap Kepala Basarnas Henri Alfiandi terkait pengadaan barang dan jasa di Basarnas.
Berdasarkan pantauan, politikus PDIP itu keluar dari Gedung KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, pada pukul 17.20 WIB dengan mengenakan rompi tahanan bewarna oranye. Abu Bakar masih berjalan dengan disangga tongkat.
"Alhamdulillah, sehat," kata Abu Bakar.
Dia enggan menjawab saat ditanya terkait kasus yang menyeretnya ke KPK. Abu Bakar hanya menyebut akan mengikuti proses hukum.
"Sebagai warga negara yang baik, saya jalani saja proses hukum," imbuh dia.
Sebelumnya, KPK menetapkan Abu Bakar, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bandung Barat Weti Lembanawati, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bandung Barat Adityo, dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Bandung Barat Asep Hikayat sebagai tersangka kasus dugaan suap.
"KPK meningkatkan status penanganan perkara dari penyelidikan ke penyidikan dan menetapkan beberapa orang sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di Gedung KPK Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (11/4).
Weti, Adityo dan Bupati Abu Bakar diduga sebagai penerima suap. Sedangkan Asep diduga merupakan pihak pemberi suap. Dalam kasus ini, KPK mengamankan barang bukti sebesar Rp 435 juta.
KPK menduga uang suap itu digunakan Abu Bakar untuk kepentingan kampanye istrinya, Elin Suharliah yang mengikuti Pilbup Bandung Barat. Salah satunya yaitu, untuk membayar survei Pilkada sang istri.
Elin Suharliah mencalonkan diri sebagai bupati Bandung Barat berpasangan dengan Maman Sunjaya sebagai wakilnya. Keduanya diusung oleh tiga partai yakni PDIP, PPP, dan PKB.
Reporter: Lizsa Egeham
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
KPK duga lebih dari 5 SKPD setor uang ke Bupati Bandung Barat
Wakil Bupati imbau Kepala Dinas Pemkab Bandung Barat kooperatif terhadap KPK
KPK geledah kantor dan rumah pribadi Bupati Bandung Barat
Semua Kadis Pemkab Bandung Barat dikumpulkan usai Abubakar ditangkap KPK
Palak SKPD untuk Pilkada istri, Bupati Bandung Barat punya harta Rp 3,1 M
KPK sebut kondisi Bupati Bandung Barat sehat dan mampu jawab pertanyaan