Dites urine, 4 narapidana Lapas Mojokerto positif narkoba
Indikasi peredaran narkoba di Lapas Kelas IIB Mojokerto masih ada. Terbukti ada empat narapidana yang dinyatakan positif narkoba, saat dites urine petugas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto, Jumat (21/7) malam.
Indikasi peredaran narkoba di Lapas Kelas IIB Mojokerto masih ada. Terbukti ada empat narapidana yang dinyatakan positif narkoba, saat dites urine petugas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Mojokerto, Jumat (21/7) malam.
Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto Mohammad Hanafi mengatakan, razia gabungan dilakukan pihak lapas bersama BNNK Mojokerto, Satnarkoba Polresta, TNI, Satpol PP dan instansi terkait mulai jam 20.00 WIB hingga 22.30 WIB. Dari razia dan tes urine yang dilakukan secara acak, ada empat napi positif narkoba.
"Tim BNNK Mojokerto melakukan tes uring terhadap 19 napi secara acak. Yang memilih napi untuk dites tim BNNK sendiri, dan hasilnya empat napi dinyatakan positif," kata Mohammad Hanafi, Sabtu (22/7).
Menurutnya, sebenarnya sasarannya tidak hanya narkoba, tetapi juga HP dan barang-barang yang dilarang. Namun dalam razia gabungan yang dilakukan lebih dari 2 jam hasilnya nihil.
"Sasarannya tidak hanya narkoba, tapi juga HP dan barang yang dilarang lainnya. Dulu pernah ada pengunjung yang memasukkan HP dan disembunyikan di dalam BH, tapi ketahuan petugas lapas. Razia kali ini tidak menemukan barang yang dilarang, itu artinya masuknya narkoba dan barang barang yg dilarang bisa diminimalisir," jelasnya.
Untuk napi positif narkoba, pihak lapas berkoordinasi dengan BNNK untuk melakukan rehabilitasi. "Untuk napi yang positif mengonsumsi Metamfetamine, kita berkoordinasi dengan BNNK untuk dilakukan rehabilitasi," jelas Hanafi.
Sementara Kepala BNNK Mojokerto AKBP Suharsih mengatakan, razia tidak hanya dilakukan di lapas saja, namun di tempat hiburan malam dan tempat uang berpotensi adanya peredaran narkoba. Ini karena peredaran narkoba di Mojokerto perkembangannya sangat pesat dan sudah masuk pada semua golongan.
"Ini sebagai salah satu upaya dalam memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba. Selain melakukan penindakan bersama instansi terkait, sosialisasi juga terus dilakukan terutama pada kalangan remaja dan pelajar," kata AKBP Suharsi.