Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat
Aksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Aksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat
Warga Desa Kwala Langkat melakukan unjuk rasa menolak kehadiran 51 orang etnis Rohingya. Aksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
"Warga meminta agar para etnis Rohingya segera dibawa keluar dari Desa warga Kwala Langkat," kata Kapolsek Tanjung Pura, AKP Andri GT Siregar, Jumat (24/5).
Warga Tanda Tangan Tolak Rohingya
Andri menjelaskan masyarakat juga memberikan tanda tangan bukti penolakan etnis Rohingya. Kemudian, masyarakat langsung memindahkan 51 orang etnis Rohingya ke Kantor Camat Tanjung Pura menggunakan dua unit pikap. Pemindahan itu dilakukan sekitar pukul 15.30 WIB dalam keadaan aman dan kondusif.
"Aksi penolakan masyarakat Desa Kwala Langkat dilakukan pengamanan oleh pihak kepolisian dan TNI,” ujar Andri.
Seperti diketahui, 51 orang etnis Rohingya tiba di Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5) sekitar pukul 10.00 WIB.
Saat tiba di perairan Kwala Langkat, puluhan orang etnis Rohingya itu dipaksa turun oleh kapten perahu yang belum diketahui identitasnya. Keberadaan perahu kayu yang membawa 51 orang etnis Rohingya itu juga tak diketahui.
Pengakuan Etnis Rohingya
Salah seorang etnis Rohingya, Muhammed Zaber Khan, mengatakan mereka memulai perjalanan dari Distrik Maungdaw, Myanmar.
“Perjalanan kami dari Myanmar ke Indonesia memakan waktu sebulan,” kata Zaber.