Dituding pro Jokowi, 3 lembaga survei dilaporkan kubu Prabowo
Tiga lembaga yang dilaporkan adalah Cyrus, CSIS, dan SMRC.
Kubu Pasangan Prabowo - Hatta melaporkan 3 lembaga survei ke Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) yang telah melakukan hitungan cepat atau quick count pasca pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli kemarin.
Kubu Prabowo menilai ketiga lembaga survei tersebut melanggar UU Nomor 42 tahun 2008 tentang pemilu presiden dan wakil presiden yang mengatur bahwa pelaksanaan hitung cepat tidak boleh menunjukkan keberpihakan, yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon.
Adapun tiga lembaga survei yang dilaporkan ke Bawaslu di antaranya, Lembaga Survei Cyrus, Center for Strategic and International Studies (CSIS), dan Lembaga Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).
"Hampir dapat dipastikan lembaga Cyrus ini juga tidak independen, partisan dan berpihak pada Jokowi ," kata anggota Tim Advokasi Prabowo-Hatta, Maulana Bungaran di Bawaslu , Jakarta, Jumat (11/7).
Dari penelusurannya, Maulana menjelaskan, Lembaga Survei Cyrus pernah menjadi konsultan politik pemenangan Jokowi sewaktu mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dia menduga kuat bila lembaga survei pimpinan Hasan Nasbi itu juga melakukan kampanye hitam terhadap pasangan Prabowo-Hatta melalui akun twitter.
"Hasan juga mendirikan Laskar Biji Kopi, organisasi relawan yang berafiliasi ke Jokowi - JK ," tegasnya.
Hal yang sama juga terjadi pada Lembaga Survei SMRC yang menurut kubu Prabowo tidak independen dalam mengumumkan hasil hitung cepat (Quick Count) pemilu presiden 9 Juli.
"Patut diduga hitung cepat SMRC tidak independen dan partisan karena pimpinannya yakni Saiful Mujani beberapa waktu lalu secara terbuka mengakui memang berkampanye negatif menentang pencalonan Prabowo Subianto," jelas Maulana.
"Jelas sekali Saiful Mujani memiliki conflict of interest untuk melakukan hitung cepat pemilu presiden," imbuhnya.
Berdasarkan quick count yang dirilis SMRC, perolehan suara pasangan Jokowi-JK unggul atas pasangan Prabowo-Hatta. Jokowi-JK memperoleh suara 52,88 persen sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 47,22 persen suara.
Untuk quick count Cyrus dan Center for Strategic and International Studies (CSIS) juga mengunggulkan pasangan Jokowi-JK atas Prabowo - Hatta . Jokowi - JK memperoleh suara 51,9 persen sedangkan pasangan Prabowo-Hatta meraih 48,1 persen.