Dituduh provokator, timses Haryadi-Heroe dipukuli massa Imam-Fadhli
Dituduh provokator, timses Haryadi-Heroe dipukuli massa Imam-Fadhli. Daniel menceritakan bahwa dirinya mengetahui bahwa perempuan yang menawarinya snack adalah timses paslon nomor 1 karena pernah bertemu saat proses rekapitulasi di Kecamatan Danurejan.
Aksi demonstrasi ratusan pendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 1 di Pilkada Kota Yogyakarta, Imam Priyono-Achmad Fadhli di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta, Rabu (22/2) sempat terjadi kericuhan. Kericuhan bermula ketika salah seorang tim sukses paslon nomor 2, Haryadi Suyuti-Heroe Poerwadi, Daniel Sepnas sedang mengantarkan ibunya yang merupakan saksi dari paslon nomor 2 dari Kecamatan Danurejan ke KPU.
"Saya didatangi oleh timses pasangan nomor 1. Saya ditawari snack oleh perempuan yang merupakan anggota timses. Tapi saya tolak. Tiba-tiba datang gerombolan orang dan langsung mengeroyok saya," ujar Daniel Sepnas kepada Merdeka.com.
Daniel menceritakan bahwa dirinya mengetahui bahwa perempuan yang menawarinya snack adalah timses paslon nomor 1 karena pernah bertemu saat proses rekapitulasi di Kecamatan Danurejan. Saat proses rekapitulasi di Danurejan, sambung Daniel, dirinya sempat difoto oleh timses paslon nomor 1.
Ibu Daniel, Endang Kusumastuti membantah jika anaknya dianggap sebagai provokator dalam kericuhan aksi demonstrasi di depan Kantor KPU Kota Yogyakarta. Endang membenarkan bahwa anaknya datang ke KPU Kota Yogyakarta untuk mengantarkan dirinya yang menjadi saksi paslon nomor 2 saat proses rekapitulasi.
"Saya kok percaya pengeroyokan ini merupakan buntut dari sikapnya dan saksi paslon nomor 2 yang menolak permintaan saksi paslon nomor 1 untuk membuka kotak suara tidak sah saat rekapitulasi di Kecamatan Danurejan. Saya dan saksi lainnya kekeh tidak setuju kotak suara dibuka," ungkap Endang yang merupakan Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Kecamatan Danurejan.
Endang mengakui masih akan berkonsultasi dengan tim advokasi dari paslon nomor 2 terkait pengeroyokan anaknya oleh massa pendukung paslon nomor 1. Endang mengatakan sudah melaporkan kasus pengeroyokan itu kepada tim advokasi paslon nomor 2.
"Saya ikut saja rekomendasi dari tim advokasi. Jika disuruh melaporkan ke polisi akan saya laporkan. Kalau tidak boleh ya tidak akan saya laporkan. Saya patuh pada mekanisme tim," pungkas Endang.
Akibat pengeroyokan tersebut, Daniel mengalami luka sobek di pelipis mata sebelah kanan. Daniel juga merasa pusing-pusing paska pengeroyokan.