Dituduh Tukang Santet, IRT di Kupang Dikeroyok hingga Tewas
Korban adalah Yakoba (61). Dia dianiaya dan dikeroyok pada Sabtu (8/5) di rumahnya sendiri. Para pelaku datang ke rumah korban lalu menuduh korban dan suaminya sebagai tukang santet (suanggi).
Kepolisian Sektor (Polsek) Kupang Barat membekuk dua dari empat pelaku penganiayaan, yang menyebabkan seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) meninggal dunia. Dua pelaku yang ditangkap polisi yakni YB alias Yanser (34) dan MN alias Melki (26). Kedua pelaku ditangkap di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kapolsek Kupang Barat, Ipda Hendra Karel Wadu, mengatakan, kedua pelaku sudah diperiksa penyidik Reskrim Polsek Kupang Barat.
-
Kuluk Dugan itu apa? Salah satu bagian dari jenis pakaian adat tradisional dari Bengkulu ini berupa kain tenun yang berfungsi sebagai penutup tubuh bagian atas wanita dewasa. Setiap suku dan daerah di Indonesia pastinya memiliki ciri khas berupa pakaian adat yang menjadi identitas asal.
-
Kapan Kurniawan Dwi Yulianto lahir? Kelahiran Kurniawan Dwi Yulianto 13 Juli 1976
-
Kenapa Kurniawan Dwi Yulianto dipanggil "Kurus"? Pemain yang akrab dipanggil "Ade" dan juga sering dijuluki "Kurus" karena posturnya yang kecil ini lalu kembali ke Indonesia dan bermain di Liga Indonesia dan bermain dengan beberapa tim: PSM Makassar, PSPS Pekanbaru, PS Pelita Bakrie, Persebaya Surabaya, Persija Jakarta , Persitara Jakarta Utara, Persela Lamongan,hingga PSMS Medan.
-
Apa makna dari Kuluk Dugan? Bukan hanya sekedar hiasan, Kuluk Dugan rupanya mengandung sarat makna dan arti yang mendalam. Arti Kuluk Dugan Melansir dari situs warisanbudaya.kemdikbud.go.id, secara etimologis kata "Kuluk" diartikan sebagai pakaian penutup bagian atas tubuh wanita. Sedangkan "Dugan" memiliki dua pengertian. Pertama, Dugan diyakini berkaitan dengan kata dugaan, artinya orang yang menggunakan Kuluk Dugan ini tidak perlu ditanya lagi bahwa cukup diduga bahwa mereka adalah seorang perempuan.Kedua, arti Dugan adalah padat atau dipadatkan yang masih berkaitan dengan kain tenun yang menjadi bahan utama Kuluk Dugan. Prosesnya pun hanya memadatkan saja dan tidak ada proses menggunakan sisir atau menculik.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Mengapa Dusun Banger dinamai demikian? “Wali itu bilang, ‘ini kok air baunya banger tapi rasanya nggak banger? Besok ini namanya Dusun Banger’,” kata Pak Nuryanto.
Menurut Hendra Karel Wadu, awalnya polisi menangkap Yanser di daerah Binilaka, Kecamatan Taebenu, Sabtu (22/1) pagi di rumahnya. Saat itu Yanser tidak memberikan perlawanan dan pasrah ketika dibawa ke Polsek Kupang Barat.
Dari Yanser, polisi mengetahui peran tiga pelaku lain dan berusaha mencari keberadaan mereka. Yanser pun langsung dititipkan di Rutan Polres Kupang usai diperiksa penyidik.
Korban adalah Yakoba (61). Dia dianiaya dan dikeroyok pada Sabtu (8/5) di rumahnya sendiri. Para pelaku datang ke rumah korban lalu menuduh korban dan suaminya sebagai tukang santet (suanggi).
Karena tuduhan tersebut tidak ditanggapi oleh korban dan suaminya, para pelaku langsung melakukan pengeroyokan.
Dari hasil pengembangan, polisi kembali membekuk Melki pada Kamis (27/1) subuh. Melki diamankan di dekat kampus Stikes Nusantara Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
"Kita sempat mencari Melki ke Kelurahan Penkase Oeleta, Kota Kupang namun kita temukan dan tangkap di dekat kampus Stikes Nusantara Kupang," ujar Hendra Karel Wadu.
Sama dengan Yanser, Melki pun mengakui perbuatannya yakni menganiaya korban hingga jatuh sakit, lalu meninggal dunia pada 10 hari pasca kejadian.
Kapolsek juga menegaskan, dua pelaku lain masih buron. "Pelakunya ada empat orang masing-masing tiga orang pria dan satu orang wanita," ungkap Hendra Karel Wadu.
Saat ini polisi masih mencari dua pelaku lain yakni, seorang wanita berinisial A dan seorang pria berinisial D. Sementara sejumlah saksi sudah diperiksa penyidik.
Penyidik Polsek Kupang Barat juga merampungkan berkas perkara kasus penganiayaan yang menyebabkan ibu rumah tangga meninggal dunia pada bulan Mei 2021 lalu.
Untuk menguatkan dan membuktikan dugaan korban dianiaya hingga meninggal dunia maka dilakukan autopsi pada Rabu (10/11) lalu.
Diketahui, korban dan suaminya dikeroyok dengan cara dipukul menggunakan tangan terkepal, serta menendang korban dan suami mengenai tubuh serta wajah hingga mengalami rasa sakit di bagian tubuh, memar dan bengkak di bagian wajah.
Korban jatuh sakit sejak kejadian pada tanggal 8 Mei 2021, lalu pada tanggal 18 Mei 2021 korban meninggal dunia.
"Tanpa (korban) sempat memberikan keterangan kepada para pelaku, para pelaku langsung memukul korban pada bagian wajahnya dan tubuh korban sehingga korban merasa sakit. Setelah kejadian penganiayaan tersebut, 10 hari kemudian korban meninggal dunia," jelas Hendra Karel Wadu.
(mdk/rnd)