DMI Laporkan Orang Tak Dikenal Catut Nama JK Kirim Proposal Bansos ke Kemensos
Munawar menjelaskan, orang tidak dikenal membuat proposal dengan mengatasnamakan Dewan Masjid Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Menteri Sosial penyaluran bantuan sembako dan perlengkapan medis.
Orang Tidak Dikenal (OTK) mencatut nama Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mengajukan program Bantuan Sosial (Bansos) di Kementerian Sosial. Perwakilan DMI, Munawar Fuad meminta kepolisian untuk menyelidiki hal tersebut.
Laporan dilayangkan ke Polda Metro Jaya pada Senin (21/12) kemarin.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Apa yang diungkapkan Jusuf Kalla mengenai pembelian alutsista bekas? Pemerintah membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dengan harga murah bukan terjadi saat ini saja. Hal tersebut dinungkapkan langsung Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) yang pernah berpasangan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Pemerintah Beli Alutsista Bekas Umur 25 Tahun Harganya Rp1 Triliun kata JK dikutip dari Antara, Kamis (11/1) "Saya kira pemerintah 'kan tidak satu kali ini beli bekas (alutsista bekas), tetapi selalu murah. Murah sekali barang bekas itu sebetulnya, apalagi kalau sudah tua,"
"Kemarin laporannya," kata Direktur Program DMI, Munawar Fuad saat dihubungi, Selasa (22/12).
Munawar menjelaskan, orang tidak dikenal membuat proposal dengan mengatasnamakan Dewan Masjid Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Menteri Sosial penyaluran bantuan sembako dan perlengkapan medis.
"Dalam proposal dijelaskan acaranya diketuai oleh Direktur Program DMI, Munawar Fuad Noeh, di bawah kepanitiaan yang ditentukan oleh PP DMI. Khusus bantuan paket Sembako bernilai hampir 90 Miliar. Sisanya diberikan dalam bentuk bantuan medis berupa masker, hand sanitizer hingga penyemprotan dan alat semprot," jelas dia.
Munawar mengatakan, orang tidak dikenal memalsukan tanda tangan Ketua Umum PP DMI Jusuf Kalla, dan Direktur Program DMI Munawar Fuad. PP DMI langsung mengklarifikasi setelah mendapatkan pemberitahuan dari pihak Kemensos.
"Mereka (Kemensos) tadinya mau konfirmasi apa ini benar atau tidak dan ini kami dapat datanya dari mereka. Sebelumnya kan sudah pernah ada alokasi bansos untuk DMI dan disalurkan melalui DMI Jakarta. Nah ini mau proses seleksi pengajuan dan rencana mereka mau alokasikan kemana kan nama saya ada di situ," papar dia.
Munawar menjelaskan laporan tercatat dengan nomor LP/7552/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 21 Desember 2021 kemarin.
Dalam laporan, Munawar melampirkan proposal yang mencatut DMI beserta surat-surat yang tanda tangan telah dipalsukan.
"Kami serahkan print out dokumen asli surat yang kami sebut palsu berikut proposal. Kemudian kami serahkan no telepon yang saat itu kontak dengan pejabat tersebut berikut yang mengatasnamakan siapa dan kami bawa saksi yang memang punya otoritas bahwa surat itu tidak benar sekretaris yg kami bawa kepala sekretariat kantor DMI dan bendahara," tuturnya.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
JK Minta PMI Sulteng Produksi Plasma Convalescent untuk Pengobatan Covid-19
Wapres Bertemu JK, Bahas Persoalan di Tanah Air Hingga Pembangunan Museum Rasulullah
Viral Rekaman Diduga Danny Pomanto Sebut JK di Balik OTT Edhy Prabowo
Perkara Rekaman Suara, Keluarga JK dan Danny Pomanto Saling Lapor ke Polisi
Mabes Polri Sebut Laporan Anak JK terhadap Ferdinand Hutahaean sedang Diproses
Dua Serangan Bikin Kuping JK 'Panas'