Doni Monardo: Indonesia Hanya Punya 200 Ribu Dokter untuk Layani 270 Juta Warga
Lantaran dokter jauh lebih sedikit dibanding jumlah penduduk, dia meminta, penanganan pandemi Covid-19 saat ini tidak dibebankan seluruhnya kepada dokter. Idealnya, pencegahan Covid-19 diserahkan kepada masyarakat sebagai garda terdepan.
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, Indonesia hanya memiliki 200 ribu dokter. Tanggung jawab para dokter sangat berat karena harus melayani 270 juta jiwa penduduk Indonesia.
"Catatan kami di Satgas, secara nasional Indonesia hanya memiliki 200 ribu orang dokter untuk melayani 270 juta warga negara kita," katanya dalam diskusi virtual Tim Mitigasi, Jumat (26/2).
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Lantaran dokter jauh lebih sedikit dibanding jumlah penduduk, dia meminta, penanganan pandemi Covid-19 saat ini tidak dibebankan seluruhnya kepada dokter. Idealnya, pencegahan Covid-19 diserahkan kepada masyarakat sebagai garda terdepan.
"Menurut saya, alangkah baiknya ujung tombak diserahkan kepada masyarakat. Walaupun dokter sendiri betul sebagai ujung tombak penanganan Covid-19 ini. Tetapi yang kita lakukan bersama adalah dokter harus menjadi benteng terakhir bangsa kita," ujarnya.
Doni menyebut, akibat pandemi Covid-19 jumlah dokter semakin berkurang. Sebab, sudah lebih dari 300 dokter meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Artinya, beban dokter semakin berat di tengah keterbatasan sumber daya dan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengatakan 1.831 dokter di Indonesia positif terinfeksi Covid-19. Data ini per 10 Februari 2021.
"Sudah 1.831 dokter terkonfirmasi (positif Covid-19)," katanya dalam diskusi virtual, Kamis (25/2).
Dari 1.831 dokter terkonfirmasi Covid-19, 17 persen atau sekitar 311 di antaranya meninggal dunia. Dante menyebut, dokter yang meninggal telah berjuang keras merawat pasien Covid-19.
"Teman kita yang sudah wafat tersebut sudah melakukan segala daya upaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien-pasien kita," ujarnya.
Sementara itu, 52 persen atau sekitar 952 dokter berhasil sembuh dan 13 persen atau sekitar 238 masih menjalani isolasi di rumah sakit. Tercatat ada juga 18 persen atau 329 dokter menjalani isolasi mandiri.
(mdk/fik)