DPR Minta Kapolri Tingkatkan Keamanan Pasca Rumah Pimpinan KPK Diteror
Menurut Arsul Polri sudah mendapatkan anggaran tambahan untuk meningkatkan kemanan jelang Pemilu 2019. Tidak hanya pada KPK tetapi pada semua pihak atau lembaga yang lebih vokal.
Rumah pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Raharjo dan Laode M Syarief diteror benda diduga bom. Hingga kini polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas aksi teror tersebut.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan kasus ini akan jadi perhatian bagi DPR. Pun meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk meningkatkan sistem keamanan yang ada.
-
Apa yang dilakukan Tri Tito Karnavian kepada 6 Pj. Ketua TP PKK Provinsi? Ketua Umum (Ketum) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Tri Tito Karnavian melantik enam Penjabat (Pj.) Ketua TP PKK Provinsi.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Apa yang diusulkan oleh Baleg DPR terkait dengan DKJ? Baleg DPR mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi. Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Achmad Baidowi alias Awiek mengusulkan agar Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi ibu kota legislasi.
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
"Ini akan jadi atensi kita. Meminta agar Kapolri melakukan peningkatan pengamanan," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1).
Menurut Arsul Polri sudah mendapatkan anggaran tambahan untuk meningkatkan kemanan jelang Pemilu 2019. Tidak hanya pada KPK tetapi pada semua pihak atau lembaga yang lebih vokal.
"Tetapi siapapun orang yang vokal, itu harus diberikan pengamanan juga. Termasuk yang katakanlah berada di kubu Prabowo-Sandi," ungkapnya.
Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini tidak mau menduga-duga apapun terkait dengan kasus yang menimpa dua pimpinan lembaga antirasuah itu. Ia meminta semua pihak untuk menunggu hasil penyelidikan Polisi.
"Berbagai kemungkinan itu kan banyak. Ada yang memang ingin menciptakan isu atau mengalihkan isu, nanti kita lihat," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Polisi menyelidiki aksi teror yang terjadi di rumah kedua pimpinan KPK yakni Agus Raharjo dan Laode Syarif. Rumah Agus yang berlokasi di Bekasi ditemukan benda mencurigakan berupa paralon. Sedangkan, rumah Laode di Kalibata Jakarta Selatan ditemukan pecahan botol dan bekas asap api.
"Beberapa barbuk diketemukan berupa pecahan botol sedang dianalisa kemudian ada bekas asap api sedang dianalisa," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (9/1).
Baca juga:
Bercak Gosong di Rumah Wakil Ketua KPK Usai Pelemparan Molotov
Penuturan Tetangga Terkait Teror di Rumah Ketua KPK
Tetangga Sebut Rumah Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif 24 Jam Dijaga Polisi
Rumah Komisioner KPK di Tangerang Dijaga Ketat Polisi & BIN
Polisi Sebut Benda Ditemukan di Rumah Ketua KPK Mirip Bom Rakitan
Olah TKP, Polisi Temukan Dua Molotov di Rumah Laode Syarif